iaminkuwait.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan pagu anggaran infrastruktur di empat bidang utama: sumber daya air, pengembangan masyarakat, karya kreatif, dan perumahan selama 10 tahun pemerintahan presiden Indonesia . Joko Widodo.
Jadi pagu anggaran periode pertama untuk sektor sumber daya air sebesar Rp171,98 triliun, dan periode kedua sebesar Rp236,78 triliun, kata staf ahli Menteri Teknologi, Industri, dan Lingkungan Hidup PUPR sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR. Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja di Jakarta, Sabtu (5/10/2024).
Untuk bidang pemberdayaan masyarakat, pagu anggaran periode pertama (2015-2019) sebesar Rp 246,75 triliun dan pagu anggaran periode kedua (2020-2024) sebesar Rp 324,64 triliun, tambah Endra.
Kemudian untuk sektor karya kreatif, pagu anggaran periode pertama (2015-2019) sebesar Rp96,35 triliun dan periode kedua (2020-2024) sebesar Rp126,93 triliun.
Sementara untuk sektor perumahan, pagu anggarannya sebesar Rp45,04 triliun untuk periode pertama (2015-2019) dan Rp49,73 triliun untuk periode kedua (2020-2024).
Sebagai informasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selalu berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan.
Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode 2014-2024, Kementerian PUPR berhasil menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur untuk meningkatkan daya saing dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan infrastruktur memiliki dua peran penting, pertama infrastruktur sebagai sarana produksi dan penunjang pertumbuhan ekonomi seperti jalan, tol, listrik, dan bendungan.
Kedua, penyediaan pelayanan dasar seperti air minum, infrastruktur seperti jalan dan jembatan, perumahan, sanitasi dan irigasi. Infrastruktur dasar merupakan modal penting untuk menunjang infrastruktur perekonomian.
Di bidang sumber daya air, dari 61 bendungan yang dibangun Kementerian PUPR melalui Direktorat Sumber Daya Air, sebanyak 53 bendungan telah berhasil diselesaikan. Bendungan yang telah selesai dibangun antara lain Bendungan Sepaku Semoy, Bendungan Ameroro, Bendungan Luvikaris, Bendungan Way Sekampung, dan Bendungan Kuningan.
Selain itu, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga telah menyelesaikan pembangunan jalan baru sepanjang 5.999 km, pembangunan jembatan sepanjang 125.904 meter, pembangunan jembatan gantung sebanyak 583 meter, dan pembangunan flyover/underpass sepanjang 27.673 meter.
Di bidang perumahan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan sistem penyediaan air minum (SPAM) sebanyak 36.380 ltr/detik sehingga akses air minum yang layak mencapai 93 persen dari total penduduk. Kemudian, pengelolaan kawasan pemukiman seluas 94.321 hektar, pengelolaan sampah dan sanitasi untuk 13,7 juta rumah tangga sehingga akses sanitasi yang layak mencapai 82% dari total penduduk. Lalu ada pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di 15 wilayah, serta pembangunan, rehabilitasi atau renovasi 5.939 fasilitas pendidikan, olah raga, dan pemasaran.
Di bidang perumahan, Kementerian PUPR telah membangun 10,2 juta unit rumah dengan iuran APBN melalui Program Sejuta Rumah melalui Direktorat Jenderal Perumahan. disusul 1,49 juta unit rumah melalui program Rumah Swadaya/Bantuan Stimulus Perumahan Swadaya (BSPS), 40.347 unit rumah khusus, dan 71.731 unit rumah susun.