iaminkuwait.com, JAKARTA – Sebuah penelitian menemukan logam beracun yang tersembunyi di pembalut. Logam beracun ini diyakini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan yang menimpa jutaan wanita di seluruh dunia.
Investigasi para peneliti menemukan kadar 16 logam berbeda, termasuk timbal, arsenik, dan kadmium, dalam berbagai merek pembalut wanita. Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Environment International ini menimbulkan pertanyaan mengkhawatirkan mengenai keamanan produk kesehatan kewanitaan yang digunakan oleh lebih dari separuh populasi dunia selama beberapa dekade.
Penemuan yang paling mengejutkan adalah adanya timbal di setiap tampon yang diuji. Menurut pakar kesehatan, timbal, yang merupakan racun saraf yang kuat, tidak aman pada tingkat paparan apa pun. Deteksi timbal dalam produk yang digunakan secara internal oleh wanita yang mengalami menstruasi selama berjam-jam sangatlah memprihatinkan mengingat sifat jaringan vagina yang sangat menyerap.
“Meskipun terdapat potensi besar terhadap masalah kesehatan masyarakat, sangat sedikit penelitian yang dilakukan untuk mengukur bahan kimia yang ditemukan dalam pembalut wanita,” kata penulis utama Jenni Shearston, peneliti postdoctoral di UC Berkeley School of Public Health.
“Sepengetahuan kami, ini adalah studi pertama yang mengukur logam pada bantal. Dalam hal ini, kami menemukan konsentrasi semua logam yang kami uji, termasuk logam beracun seperti arsenik dan timbal,” kata Shearston, seperti dilansir Study Finds, Jumat. . (5/7/2024).
Namun, masih belum jelas apa dampak logam tersebut terhadap kesehatan wanita pengguna tampon. Penulis penelitian mengatakan tes di masa depan harus memeriksa seberapa banyak bahan kimia ini diserap ke dalam tubuh manusia dan apakah ada bahan kimia lain yang dilepaskan dari tampon yang menimbulkan risiko.
Untuk mencapai kesimpulan tersebut, tim peneliti menganalisis 60 sampel tampon atau pembalut dari 14 merek berbeda. Mereka membeli bantal yang banyak tersedia di toko-toko di Amerika Serikat, Inggris, dan seluruh Uni Eropa.
Untuk menguji kandungan logam, para ilmuwan mengambil sampel kecil dari inti penyerap dan lapisan luar bantalan. Sampel ini kemudian dicerna dengan asam dan dianalisis menggunakan teknik canggih yang disebut spektrometri massa plasma berpasangan induktif (ICP-MS). Hal ini memungkinkan para peneliti untuk mendeteksi sejumlah kecil logam dalam bahan penyeka.
Meskipun timbal merupakan penemuan yang paling mengkhawatirkan, namun itu bukanlah satu-satunya penemuan yang mengkhawatirkan. Penelitian ini mendeteksi arsenik pada 95% sampel dan kadmium pada seluruh sampel. Kedua logam ini diketahui memiliki efek toksik bagi kesehatan manusia.
Menariknya, konsentrasi tertinggi ditemukan pada zinc dan kalsium. Meskipun logam-logam ini umumnya tidak dianggap beracun, keberadaannya dalam jumlah besar menimbulkan pertanyaan tentang proses pembuatannya dan potensi dampaknya terhadap kesehatan.