Deteksi Dini Kanker Payudara Lewat SADARI dan SADANIS

iaminkuwait.com, JAKARTA — Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemui. Pada acara “Bicara Sehat Seputar Kanker Payudara” yang diselenggarakan di Siloam Hospitals Mampang, dr. Mathelda Diah W., SpRad(K) Radiologi, dan Dr. Sekar Dorojati Y., SpB, FINACS Surgery, dokter spesialis Siloam Hospitals Mampang, berbagi informasi penting mengenai gejala, faktor risiko dan.

Upaya deteksi dini kanker payudara.

Dokter Sekar menjelaskan, ada beberapa tanda kanker payudara yang patut diwaspadai, antara lain nyeri dan bengkak di area payudara, kemerahan pada kulit payudara, perubahan ukuran payudara, dan benjolan. Selain itu, terdapat cairan dari puting susu yang biasanya berwarna coklat atau merah jika berbahaya. Terakhir, ada gejala lain dari puting susu yang terbalik.

Kata Dr. Sekar menjelaskan, ada faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan, namun ada beberapa yang bisa dikontrol untuk menurunkan risiko kanker payudara. “Mencegah obesitas, memperbanyak aktivitas fisik, mengonsumsi makanan sehat dengan banyak buah dan sayur, serta menghindari alkohol, merokok, dan penggunaan obat hormonal tanpa pengawasan medis merupakan langkah penting,” kata dr. Sekar.

Pada saat yang sama, kata Dr. Matelda menegaskan, deteksi dini merupakan kunci pengobatan kanker payudara yang paling efektif. Tindakan deteksi dini yang dianjurkan, seperti pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), yaitu pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan, terutama 7-10 hari setelah menstruasi. Selain itu juga melalui konsultasi tenaga medis untuk pemeriksaan klinis payudara (SADANIS).

“Skrining kanker payudara dengan SADARI sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi. Jika ditemukan benjolan pada anak kecil, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. USG bisa dilakukan oleh segala usia, dan mammografi. Direkomendasikan untuk wanita di atas 40 tahun”, – kata Dr. Matelda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *