iaminkuwait.com, JAKARTA – Para pengambil kebijakan The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level yang sama saat bertemu lagi untuk menetapkan suku bunga bulan depan. The Fed menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 23 tahun dan mempertahankannya pada tingkat tersebut untuk mengurangi inflasi ke target jangka panjang sebesar 2 persen.
Wakil Gubernur Fed Philip Jefferson mengatakan inflasi kini melambat meski tidak secepat yang dibutuhkan. Meskipun data minggu lalu menunjukkan penurunan tekanan konsumen dan bisnis pada bulan April, beberapa pihak pada hari Senin menyerukan perkiraan yang hati-hati.
Jefferson, yang merupakan anggota tetap komite kebijakan suku bunga The Fed, mengatakan pada konferensi Asosiasi Bankir Hipotek, “Terlalu dini untuk mengatakan bahwa penurunan dan pengurangan baru-baru ini akan bertahan, meskipun ada data untuk bulan April. York, melaporkan oleh Reuters, Selasa (21/5/2024).
“Dalam meninjau kesesuaian kebijakan moneter dari waktu ke waktu, saya akan menganalisis data yang masuk, mengubah ekspektasi, dan menyeimbangkan risiko dengan hati-hati,” lanjut Jefferson.
Dalam komentar setelah pernyataan resminya, Jefferson berharap The Fed dapat terus memerangi inflasi “dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Yang harus dilakukan adalah memanfaatkan tekanan inflasi.
Berbicara berbeda, Wakil Presiden Dewan Gubernur The Fed, Michael Barr, mengatakan bahwa The Fed mengambil keputusan yang tidak biasa dengan menurunkan suku bunga dari level tertinggi pada tahun 2022, padahal suku bunga bukanlah sebuah layanan, melainkan sebuah layanan. adalah bagian lain dari The Fed. dua pekerjaan, selalu rendah. Namun, menurutnya, kebijakan restriktif yang dilakukan The Fed akan memakan waktu lama.
Alasannya, kami belum mencapai target dua persen. Ya, inflasi pada kuartal pertama tahun ini mengecewakan dan tidak memberi saya kepercayaan diri lebih dari yang saya perkirakan sebelumnya, untuk mendukung pelonggaran sistem keuangan dengan menguranginya. suku bunga acuan federal,” katanya.
Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan kepada Bloomberg TV pada hari Senin bahwa dia yakin inflasi akan melambat tahun ini, meskipun lebih rendah dari perkiraannya. Jika inflasi yang tidak sesuai ekspektasi terhenti atau menguat, maka The Fed telah mengambil keputusan yang tepat untuk menyikapinya dengan mempertahankan suku bunga pada level saat ini untuk jangka waktu yang lama atau jika penting The Fed dapat menaikkan suku bunga.
Berbeda dengan Mester, Presiden Fed San Francisco Mary Daly dalam wawancara yang diterbitkan Axios pada hari Senin, mengatakan bahwa dia tidak melihat bukti perlunya menaikkan suku bunga. Namun, inflasi belum bisa dipastikan turun hingga 2 persen.