REPUBLIK. Menurut Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh, hal tersebut merupakan misi perusahaan untuk menciptakan pertanian berkelanjutan dan memberdayakan perempuan di sektor pertanian nasional.
Menurut Tri, Pupuk memberdayakan perempuan di sektor pertanian dan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Sementara di Banyuwangi, program Kartini Thani dirancang untuk meningkatkan partisipasi perempuan di bidang pertanian dan non-pertanian agar dapat dilaksanakan secara lebih luas.
“Kartini Tani merupakan salah satu inisiatif Pupuk untuk memperkuat peran perempuan dalam pertanian Indonesia yang dapat menjadi penggerak kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan,” kata Tri di Jakarta, Sabtu (8/3/2024). ).
Melalui program pemukiman kembali, lanjut Tri, kelompok perempuan akan terdorong untuk memperluas pertanian berkelanjutan. Tri menjelaskan, pada kesempatan ini Pupuk Indonesia juga memberikan bantuan sebanyak 500 kilo (kg) kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Jambewangi dengan mesin giling dan pupuk NPK Phonska Plus.
“Pupuk Indonesia juga menyerahkan sepuluh paket dukungan Petro Ponik atau nutrisi hidroponik kepada PV Plataran Haiu,” tambah Tri.
Menurut Tri, Pupuk Indonesia juga mengundang perempuan pakar pertanian untuk berbagi pengalamannya dengan Kartini Thani. Tri berharap program ini dapat membawa nilai tambah bagi masyarakat dan pertanian di Indonesia.
Sementara itu, Ketua PIKA-PI Tata Rahmad Pribadi mengatakan, program Kartini Thani difokuskan di lima daerah, dan kali ini diusulkan di Banyuwangi sebagai sentra produksi produk buah naga di Jawa Timur. Sebelumnya, KWT di Banyuwangi bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk melakukan pembinaan dari hulu hingga hilir terhadap program AgroSolution atau agroekosistem. Komunitas ini kini diperkuat melalui program Kartini Thani.
“Pupuk Indonesia bergerak di bidang pertanian dan kami ingin mendukung semua program dunia usaha, maka kami turut serta melalui pembentukan Kartini Tani Indonesia,” kata Tata.
Menurut Tata, hal tersebut dilakukan dengan memperkuat peran Kartini Thani di Banyuwangi, mengembangkan potensi hasil produk buah naga dengan persembahan pupuk Phonska Plus, dan mengembangkan potensi tumbuh hidroponik dengan persembahan pupuk Petro Ponic. Menurutnya, peran perempuan di bidang pertanian sangat penting.
“Kartini Tani merupakan simbol Pupuk yang membantu perempuan petani Indonesia mengembangkan keterampilan, memanfaatkan teknologi modern, dan memperkuat perekonomian mereka,” kata Tata.
Tata berharap inisiatif ini dapat membantu perempuan mencapai masa depan yang lebih sejahtera dan inklusif. Menurut Tata, Kartini Thani menjadi inspirasi bagi perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam ketahanan pangan sekaligus berkontribusi terhadap kesejahteraan lingkungan.
“Kami bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memberikan dukungan mulai dari pembibitan hingga kesuksesan seperti pemasaran,” tambah Tata.
Menurut Tata, berdasarkan data BPS tahun 2023, jumlah perempuan petani di Indonesia mencapai 4,2 juta orang atau sekitar 14,4 persen dari total jumlah petani. Oleh karena itu, inisiatif Kartini Thani bertujuan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam segala aspek pertanian, baik di dalam maupun di luar pertanian.
“Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat peran perempuan melalui langkah-langkah konkrit antara lain penguatan kelembagaan, pengembangan sektor pertanian, peningkatan kompetensi dan digitalisasi rumah tangga secara berkelanjutan,” kata Tata.