iaminkuwait.com, JAKARTA – Bisnis di seluruh dunia melaporkan peretasan TI pada Jumat (19/07/2024), termasuk munculnya “layar biru kematian” di PC Windows mereka dalam salah satu gangguan TI yang paling luas. Pada tahun lalu.
Dikutip dari TechCrunch Friday, gangguan tersebut, yang oleh banyak pakar keamanan dikaitkan dengan pembaruan dari CrowdStrike, berdampak pada perusahaan-perusahaan di berbagai bidang mulai dari bank, jaringan toko kelontong dan pialang hingga organisasi berita, jaringan kereta api, dan maskapai penerbangan.
Di Inggris, Bursa Efek London, Bandara Edinburgh, dan Ryanair melaporkan gangguan pada layanan mereka, sementara maskapai penerbangan India IndiGo, Akasa, dan SpiceJet melaporkan bahwa sistem check-in penerbangan mereka tidak lagi berfungsi di beberapa bandara, sehingga memperingatkan penumpang bahwa penerbangan mereka mungkin tidak berfungsi. terlambat. Sebagai akibat dari ini.
Bandara-bandara Hong Kong juga mengalami masalah dengan sistem pencarian mereka, dengan South China Morning Post melaporkan bahwa pemadaman listrik telah menyebabkan “kerusuhan di bandara internasional”. Bandara Delhi mengatakan gangguan global telah menurunkan kualitas beberapa layanannya.
Stasiun televisi Inggris Sky News mengalami masalah dengan siaran langsungnya pagi ini karena pemadaman listrik, tulis kepala eksekutif perusahaan tersebut David Rhodes di Twitter. New Zealand Herald melaporkan bahwa layanan perbankan domestik juga terkena dampaknya.
Banyak pelanggan melaporkan bahwa komputer mereka tidak dapat dihidupkan ulang karena masalah ini. Gangguan tersebut terjadi tak lama setelah Microsoft mengonfirmasi masalah layanan pada Microsoft 365 pada Kamis malam (18/07/2024) yang berdampak pada beberapa maskapai penerbangan, termasuk Delta dan United. Halaman status layanan Microsoft mengatakan masalahnya telah teratasi.
Menariknya, gangguan ini bukan disebabkan oleh serangan siber. Beberapa perusahaan dan pakar keamanan telah menuding perusahaan keamanan CrowdStrike, dan perusahaan listrik Australia AGL secara langsung menyalahkan perusahaan tersebut atas pembaruan tersebut. Aplikasi enterprise ini banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengelola keamanan pada perangkat dan server Windows.
Sebuah postingan di forum dukungan CrowdStrike mengakui masalah ini, mengatakan bahwa perusahaan telah menerima laporan pelanggaran terkait pembaruan konten. Perusahaan keamanan tidak segera menanggapi permintaan komentar. Microsoft tidak menanggapi permintaan komentar.
Seorang moderator di subreddit CrowdStrike mengatakan perusahaan mengetahui “laporan luas” tentang kesalahan layar biru pada perangkat Windows pada berbagai versi perangkat lunaknya.
Perusahaan sedang menyelidiki penyebabnya, kata pesan itu. Saham CrowdStrike turun lebih dari 14 persen dalam perdagangan premarket pada hari Jumat.