Farmasi UGM Dorong Lansia Brontokusuman Kelola Kesehatan Secara Mandiri

iaminkuwait.com, YOGYAKARTA — Dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lansia, Tim Pengabdian Masyarakat Farmasi Universitas Gadja Mada (UGM) Tahun 2024 melakukan kegiatan edukasi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan yang dipimpin oleh Prof. Adam Harmawan. Dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2024 di RW 23 Kelurahan Brontokusuman Yogyakarta untuk peserta lansia sebanyak 85 orang. Kehadiran peserta menunjukkan tingginya motivasi para lansia untuk meningkatkan kualitas hidupnya melalui kegiatan ini.

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Tim Pengabdian Masyarakat UGM dan Komunitas Senior RW 23 dimana para guru, siswa serta dokter dan tenaga komunikasi menciptakan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat. Di kalangan masyarakat yang lebih tua.

Salah satu rangkaian acara yang menarik adalah peluncuran buku “Manajemen Pola Hidup Sehat Bagi Lansia” yang diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi para lansia dalam mengelola kesehatannya secara mandiri. Buku ini merupakan panduan singkat kesehatan yang menjawab kebutuhan para lansia untuk menjalani hari-hari mereka dengan cara yang lebih sehat dan produktif.

Pada pertemuan tersebut, dr Dengtias Devi Pamengkas Putri menjadi narasumber utama yang memaparkan materi edukasi bertajuk DAGUSIBU (Perolehan, Pemakaian, Penyimpanan dan Pembuangan Obat Secara Baik dan Benar). Materi-materi ini disajikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran para lansia tentang pentingnya penggunaan obat yang aman dan tepat. Denningtia juga memberikan contoh praktis cara menyimpan, menggunakan, dan membuang obat yang benar, termasuk memperhatikan batas waktu penggunaan obat setelah kemasan dibuka (di luar use-by date/BUD).

Diangtias dalam siaran persnya, Selasa (29/10/2024), berharap melalui edukasi seperti ini, orang dewasa bisa lebih mandiri dalam mengelola kesehatannya, terutama pada kondisi kronis seperti penyakit darah tinggi dan diabetes. ” oleh Republik.

Selain pertemuan edukasi, juga diadakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi lansia. Pemeriksaan yang dilakukan antara lain mengukur tinggi dan berat badan, tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah. Penyelenggaraan tes kesehatan ini didukung oleh mahasiswa dari berbagai jenjang studi (S1, S2, dan S3) serta tenaga akademik Laboratorium Ilmu Farmasi Lanjutan Fakultas Farmasi UGM, serta guru D3 dan mahasiswa Departemen Kesehatan Indonesia. Poli Teknologi.Prodi Farmasi Bhakti Satya. Setelahnya, peserta juga berkesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan dosen dan mahasiswa apoteker Program Studi Magister Farmasi (MIF) untuk mendapatkan saran klinis yang lebih mendalam.

Kegiatan pengabdian ini berperan penting dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan dan kesejahteraan yang baik) yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan semua orang, tanpa memandang usia. Dengan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang manajemen kesehatan dan penggunaan obat, lansia diharapkan lebih proaktif dalam menjaga kesehatannya. Penerbitan buku Manajemen Gaya Hidup Sehat untuk Lansia juga berkontribusi langsung terhadap SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), dengan memberikan akses informasi yang mudah dipahami untuk meningkatkan literasi kesehatan di kalangan lansia

Lebih lanjut, keterlibatan mahasiswa dan tenaga pengajar dalam acara ini memperkuat prinsip kerjasama yang didorong oleh SDG 17 (Partnership for the Goals). Kolaborasi antara akademisi dan komunitas lokal merupakan faktor kunci dalam mengembangkan solusi berkelanjutan terhadap tantangan kesehatan yang dihadapi lansia. Inisiatif ini tidak hanya bermanfaat bagi para lansia, namun juga seluruh masyarakat, karena kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dapat mengurangi kesenjangan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan. Hal ini juga selaras dengan SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan) yang menekankan pentingnya memberikan kesempatan yang sama dalam mencapai kesehatan yang optimal.

Acara ini menyoroti komitmen UGM untuk tidak hanya memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui pembelajaran akademis, namun juga dengan mengedepankan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia. Dengan pendidikan yang tepat dan pemeriksaan kesehatan yang komprehensif, diharapkan para lansia di RW 23 mampu menjalani hidup yang lebih sehat, mandiri, dan bermakna.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *