iaminkuwait.com, JAKARTA — Pernahkah Anda terbangun dan merasakan badan tidak bergerak? Fenomena ini disebut kelumpuhan tidur. Meski menakutkan, depresi sebenarnya sangat umum terjadi dan bisa diatasi.
Kejang adalah suatu kondisi dimana tubuh mengalami kelumpuhan sementara saat tertidur atau bangun tidur. Otak sadar, tapi tubuh tidak bisa bergerak. Kondisi ini seringkali disertai dengan halusinasi, seperti melihat gambar atau mendengar suara aneh.
Sebagian masyarakat Indonesia kerap mengasosiasikan sleep paralysis dengan hal mistis. Bahkan ketika mengalami mesin, reaksi yang paling umum adalah ketakutan dan ketakutan.
Bagaimana cara mengatasi kelumpuhan tidur?
Berdasarkan laman Cleveland Clinic, hingga Jumat (23/8/2024), sleep paralysis mengacu pada ketidakmampuan menggerakkan sebagian tubuh sebelum tertidur atau saat bangun tidur. Spastisitas biasanya terjadi antara waktu tubuh terjaga dan terjaga. Tapi tidak perlu khawatir. Efek dari kelumpuhan tidur biasanya bersifat sementara, hanya berlangsung beberapa detik hingga menit.
Menurut pakar kesehatan di Cleveland Clinic, rasa takut dan cemas saat mengalami kelumpuhan tidur atau sleep paralysis adalah hal yang wajar. Pada kondisi tertentu, kelumpuhan tidur bisa terjadi berkali-kali. Jika hal ini terjadi, stroke dapat membuat penderitanya cemas, takut untuk kembali tidur, serta memengaruhi emosi dan aktivitasnya di siang hari.
Diperkirakan hingga 30% orang di seluruh dunia pernah mengalami kelumpuhan tidur setidaknya satu kali. Untungnya, kelumpuhan tidur tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan tekanan emosional selama suatu episode. Dalam beberapa kasus, kelumpuhan tidur berhubungan dengan gangguan tidur lainnya.
Kelumpuhan tidur biasanya ditandai dengan beberapa gejala, seperti ketidakmampuan menggerakkan lengan atau kaki. Dia tidak bisa berbicara. Perasaan tertekan di dada, seolah-olah Anda sedang mencoba bernapas atau merasakan sesuatu di luar tubuh Anda; dan halusinasi (seperti ada orang berbahaya di dalam ruangan).
Apa jadinya jika terbangun seseorang mengalami kelumpuhan tidur?
Ini dapat membangunkan seseorang saat kelumpuhan tidur sedang terjadi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur mungkin terbangun sepenuhnya dan kembali bergerak ketika seseorang menyentuh atau berbicara dengannya. Namun, jika seseorang menderita efek kelumpuhan tidur, mereka mungkin tidak dapat memberi tahu orang lain apa yang mereka rasakan atau menunjukkan bahwa mereka memiliki masalah emosional sampai mereka pulih.
Apa Penyebab Kelumpuhan Tidur?
Penyebab pasti dari kelumpuhan tidur belum diketahui. Namun, kelumpuhan tidur mungkin berhubungan dengan narkolepsi, kurang tidur (kurang tidur), jadwal tidur tidak teratur (masalah tidur karena shift kerja), atau penggunaan obat atau zat tertentu, menurut Sleep Clinic. Kondisi kesehatan mental seperti kecemasan, gangguan bipolar, gangguan stres pasca trauma (PTSD), atau gangguan panik juga dapat menyebabkan kelumpuhan tidur.
Bagaimana cara mengobati kelumpuhan tidur?
Pakar medis mengatakan saat ini tidak ada obat khusus yang dapat menghentikan kelumpuhan tidur. Namun, pengobatan tersedia untuk mengurangi frekuensi episode ini memengaruhi Anda.
Pengobatan kelumpuhan tidur juga bergantung pada penyebab kondisi yang diderita pasien. Penyedia layanan kesehatan Anda biasanya akan meresepkan obat tidur tertentu dan mungkin juga meresepkan obat untuk mengatasi kondisi kesehatan mental yang mendasari gangguan tidur Anda. Selain itu, kami menghimbau pasien kelumpuhan tidur untuk lebih menjaga kesehatan tidurnya.