iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Infovesta Utama meluncurkan indeks baru bernama IDX-Infovesta Multi-Factor 28. BEI menyebutkan ada lima langkah penyaringan awal untuk menentukan konstituen indeks. .
Seleksi peserta tahap pertama dilakukan dengan memilih saham-saham dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah tercatat di BEI minimal lima tahun.
Kedua, pilih saham-saham yang nilai transaksi hariannya melebihi Rp 500 juta dalam enam bulan terakhir. Ketiga, pilih saham dengan kapitalisasi pasar free float minimal Rp 1 triliun.
Kemudian langkah keempat adalah memilih saham-saham yang harganya tidak pernah ditutup di Rp 50 dalam lima tahun terakhir. Langkah kelima dan terakhir dilakukan dengan memilih saham-saham yang tidak termasuk dalam notasi khusus, atau efek-efek yang berada dalam pengawasan khusus dalam enam bulan terakhir.
Kemudian, di antara saham-saham yang lolos penyaringan awal, dipilih 80 saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi. Dari 80 saham tersebut, dipilih 28 saham kandidat indeks dengan peringkat tertinggi berdasarkan faktor kualitas, nilai, dan volatilitas rendah.
Jadi semesta itu daftar 80 saham yang kriterianya antara lain nilai transaksi, harga minimum, tidak ada peruntukan khusus, dan sebagainya. Dari situ akan diproses untuk diterima oleh pemilih, kata Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey. Hendrick saat peluncuran Indeks IDX-Infovesta 28 di kantor BEI Jakarta, Senin (9/2/2024).
Selain itu, Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 dihitung dengan metode pembobotan kapitalisasi pasar terbatas dan menerapkan batas bobot maksimal setiap saham (cap) sebesar 15 persen yang disesuaikan pada saat evaluasi. Indeks ini dihitung dari hari dasarnya tanggal 3 September 2018 dengan nilai awal 100.
Peringkat periodik Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 terdiri dari peringkat primer dan peringkat sekunder. Penilaian utama yang terfokus pada seleksi dan pembobotan ulang indeks pemilih berlangsung pada akhir bulan Februari dan Agustus. Sementara itu, minor assessment yang bertujuan untuk melakukan pembobotan kembali stok dilakukan pada akhir Mei dan November. Hasil evaluasi indeks akan mulai berlaku pada hari perdagangan pertama bulan berikutnya.
“Kami berharap dengan diluncurkannya Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 ini dapat menjadi benchmark bagi terciptanya produk-produk investasi berbasis indeks seperti reksa dana indeks dan dana pertukaran indeks (ETF),” jelasnya. Jeffrey.
Dengan indeks baru tersebut, Jeffrey menegaskan tujuannya untuk memudahkan investor berinvestasi pada saham-saham dengan return tinggi, valuasi dan volatilitas rendah, serta transaksi likuiditas dan kinerja keuangan yang kuat.
“Kami berharap indeks ini dapat segera digunakan oleh manajer investasi sebagai tolak ukur alternatif produk investasi pasif di pasar modal,” kata Jeffrey.