iaminkuwait.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan salah satu bagian penting dalam proses pembelajaran penerapan kurikulum otonom adalah semangat partisipasi dan praktik yang baik. Proses ini saling dilakukan oleh guru, siswa dan orang tua.
“Bagian penting dalam proses pembelajaran penerapan kurikulum mandiri adalah semangat berbagi ide dan praktik yang baik antara sesama guru, siswa, dan orang tua,” kata Pj Direktur Pendidikan Masyarakat dan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini. Ristek Aswin Vehdianto dalam keterangannya yang diperoleh Republica, Rabu (8/5/2024).
Hal tersebut disampaikan pada peluncuran Festival Kurikulum Merdeka 2024 dengan mobilisasi masyarakat serta perwakilan peserta terpilih. Gambar Cerita Kurikulum Merdeka dan Cerita Kurikulum Merdeka 2023. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyampaikan informasi relevan dalam rangka Festival Kurikulum Merdeka 2024 yang berlangsung hingga Juni 2024.
Aswin menambahkan, Festival Kurikulum Merdeka ini penting sebagai wadah berbagai praktik baik yang bisa dibagikan kepada guru, orang tua, dan siswa. Festival ini dipandang sebagai ruang pembelajaran dan pertukaran, sebagai sumber semangat dan inspirasi bagi peningkatan berkelanjutan kualitas layanan pendidikan selangkah demi selangkah.
Eka Norwiana Fatmawati, salah satu peserta terpilih pada Foto Cerita Kurikulum Merdeka 2023 dari kategori guru, mengambil implementasi Kurikulum Merdeka di sekolahnya, SDN Butuh 1, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Menurut dia, berbagai kelas yang ditawarkan kepada siswa disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan keadaan satuan pendidikan.
“Sekolah saya yang letaknya di pedesaan bisa menyesuaikan pengajarannya dengan kurikulum mandiri,” jelas Eka.
Menurut ICA, Rosida, perwakilan orang tua yang karyanya juga terpilih dalam cerita Kurikulum Merdeka 2023, juga memberikan gambaran yang jelas dan bermakna tentang peran orang tua dalam membimbing anaknya menjalani Kurikulum Merdeka.
Mencermati pergerakan di berbagai titik, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengajak seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan, termasuk pegiat pendidikan, orang tua, dan siswa, untuk bersatu mewujudkan pendidikan berkualitas untuk semua melalui kurikulum otonom.
Sementara itu, perwakilan MomAcademy Widya menegaskan peran orang tua penting dalam upaya mewujudkan pembelajaran berkualitas bagi siswa, sehingga kegiatan komunitas Festival Kurikulum Merdeka cocok bagi aparat penggerak masyarakat untuk membuka peluang kerjasama sesuai kebutuhan.
“Bergerak sendiri akan sulit, dan ketika pemerintah membuka peluang untuk berkolaborasi dengan masyarakat, maka gotong royong ini tidak bisa sendirian mendorongnya,” katanya, “kami akan dapat membantu menyebarkan pesan ini ke masyarakat luas. “
Dari sisi pelajar, perwakilan Ikatan Alumni Duta SMA Tias Fatih Patria mengatakan, gotong royong dengan berbagai komunitas ini menjadi ruang saling belajar, berbagi dan berdiskusi untuk mendukung terselenggaranya Festival Kurikulum Merdeka.
Jelas Fatih. “Kami sangat senang dengan forum ini karena memberikan kesempatan kepada komunitas untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan harapan dapat saling berkolaborasi untuk mempresentasikan ide dan kreativitasnya di Festival Kurikulum Merdeka.”
Rangkaian acara Festival Kurikulum Merdeka diawali dengan Storyboard Kurikulum Merdeka yang berlangsung pada tanggal 22 April hingga 19 Mei 2024. Selain itu, ada highlight Festival Kurikulum Merdeka yang akan berlangsung pada akhir tahun 2024. Juni 2024, dengan berbagai acara, terutama pemutaran film dokumenter, serangkaian talkshow, dan pameran cerita potret pilihan dalam format online dan offline.