Sepasang Lansia Meninggal Membusuk di Bogor, Psikolog: Ini Bisa Jadi Pelajaran Bagi Kita

iaminkuwait.com, JAKARTA – Opa Hans dan Oma Rita, sepasang suami istri lansia, ditemukan tewas di rumahnya yang sudah lapuk di Jongol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hingga membuat heboh masyarakat. Selain kekhawatirannya terhadap kesehatan, masyarakat pun dibuat bingung dengan ketidakhadiran anak Opa dan Oma.

Almarhum Opa Hans dan Oma Rita dikisahkan memiliki tiga orang anak, namun jarang bertemu. Lantas bagaimana sikap ideal anak ketika memiliki orang tua yang sudah lanjut usia?

Psikolog Prof dari Universitas Indonesia. Rose Mini Agos Salim mengatakan, sebagai orang tua, Anda tidak bisa meminta anak Anda membayar semua yang Anda berikan kepada mereka. Namun, anak perlu memahami bahwa orang tua adalah orang-orang yang membesarkannya sejak kecil, menyayanginya, dan bergantung padanya di masa mudanya.

Oleh karena itu, seiring dengan pertumbuhan setiap anak, mereka perlu berkoordinasi dan bekerja sama untuk membantu orang tuanya sehat dan sejahtera di hari tuanya. Karena Prof. Rose Meany mengatakan seiring bertambahnya usia orang tua, mereka tidak lagi mampu bekerja secara produktif.

“Secara finansial, para pensiunan dapat hidup dari uang pensiunnya. Tapi misalnya dari segi medis, kalau mereka sudah punya masalah, mereka butuh seseorang, misalnya untuk mengantar ke rumah sakit. “Setiap anak harus mempunyai hati nurani untuk merawat dan menafkahi orang tuanya,” kata Profesor Rose Mini kepada iaminkuwait.com, Jumat (19/7/2024).

Untuk mengembangkan kesadaran ini pada anak-anak, orang tua perlu memperkuat hubungan mereka dengan anak-anak mereka sejak usia dini, kata Profesor Rose Meaney. Oleh karena itu, ketika mereka dewasa, mereka akan menyadari bahwa mereka tidak boleh mengabaikan orang tuanya.

Selain itu, Prof. Dan Rose Meany mengatakan bahwa pendidikan moral sangat penting untuk diajarkan kepada anak. Jika anak diberikan pendidikan moral sejak dini, maka ia bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Jika Anda menghormati akhlak anak, maka akan lebih mudah menghadapi anak.

Profesor Rose Meany berkata, “Jika seorang anak berempati, dia akan merasakan perasaan orang tuanya. Jika tidak, anak itu akan sedih.” Dia tidak akan melakukannya, dia pasti akan datang ke rumah orang tuanya.

Sebaliknya, menurutnya, seorang anak, seperti halnya orang dewasa, juga mampu mengendalikan diri. Artinya, anak tidak boleh terlalu teralihkan oleh aktivitas duniawi. Namun, setiap anak harus menjaga keluarganya, terutama orang tuanya.

“Saya harap ini menjadi pelajaran bagi kita semua, kita punya orang tua. Orang tua kita mungkin tidak bisa bertanya, tapi di saat yang sama, kita perlu memahami bahwa keadaan orang tua kita tidak sama seperti dulu. Jadi kita perlu membantu orang tua kita,” kata Profesor Rose Meaney.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *