iaminkuwait.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Batavia mencatat harga lada naik dan mencapai level tertinggi tahun 2024 pada Agustus lalu, dengan level harga Rp69.254 per kilogram (kg). . Harga barang murni meningkat sebesar 12,51% sehingga menyebabkan inflasi.
Nurul Hasanuddin, Kepala BPS Provinsi DKI Batavia, dalam tayangan YouTube BPS DKI Batavia mengatakan, “Pada Agustus 2024, rata-rata tingkat harga lada mencapai Rp69.254 per kilogram pada tahun 2024.” 2024).
Nurul menjelaskan pada bulan Agustus 2024 harga lada mengalami pembengkakan yang cukup besar yaitu sebesar 12,51% sehingga inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,02% hingga mencapai 0,04%. Nurul menjelaskan, komoditas lada berkontribusi terhadap tren inflasi di Batavia secara konsisten selama tiga bulan.
Pada bulan Juli 2024, tingkat inflasi produk lada cukup tinggi, mencapai 17,92%, dan kontribusi tahunan AS tertinggi yaitu 0,024%. Namun rata-rata harga cabai pada Agustus 2024 masih tergolong rendah dibandingkan Desember 2023, saat tingkat inflasi 35,25%, harga per kilogramnya mencapai Rp 85.097.
Kenaikan harga rata-rata cabai merah salah satunya disebabkan karena sebagian areal produksi sudah melewati masa panen. Laju inflasi Batavia pada Agustus 2024 sebesar 0,04% dibandingkan Juli 2024 berdampak pada tiga kelompok pengeluaran yaitu transportasi, pendidikan, perawatan pribadi, dan jasa lainnya.
Meskipun kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami deflasi sebesar 0,36% pada Agustus 2024, namun kelompok Cabai juga mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan harga sebesar 12,51%.