iaminkuwait.com, JAKARTA – Direktur Eksekutif Center for Economic Reforms (CORE) Mohamed Faisal mengatakan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) kemungkinan akan menurunkan suku bunga Federal Reserve. ) Pertemuan.
“Dua pertiga pengamat internasional memperkirakan (penurunan) sebesar 25 basis poin, dan sepertiga pengamat internasional memperkirakan penurunan sebesar 50 basis poin. ) kata Faisal saat diwawancara Republika.
Faisal mengatakan, penurunan suku bunga yang dilakukan The Fed akan berdampak pada penurunan suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Faisal mengatakan bank sentral tidak lagi punya alasan untuk mempertahankan suku bunga. ,
“Jika (penurunan suku bunga) dilakukan oleh The Fed, mereka SEHARUSNYA menurunkan suku bunga. Tidak ada alasan bagus bagi BI untuk mempertahankan suku bunga saat ini,” kata Faisal. ,
Faisal mengatakan, pengambilan keputusan suku bunga bergantung pada beberapa aspek seperti inflasi dan fluktuasi nilai tukar. Faisal mengatakan Indonesia saat ini tidak memiliki masalah inflasi karena sudah mengalami deflasi selama empat bulan berturut-turut. ,
Faisal mengatakan, rupee menguat terhadap dolar AS dan berada di kisaran Rp 15.000 terhadap dolar. Faisal mengatakan, persoalan nilai tukar bukan lagi menjadi alasan BI menurunkan suku bunga. ,
“Jadi tidak perlu khawatir dengan arus modal keluar dan masalah nilai tukar.” Penurunan suku bunga yang dilakukan The Fed akan semakin mengurangi capital outflow bahkan capital inflow sehingga rupee kemungkinan akan semakin menguat,” kata Faisal. ,
Faisal mengatakan penurunan suku bunga diperlukan dalam menghadapi deflasi yang terus berlanjut. Faisal mengatakan, mendorong kebijakan moneter dalam bentuk pelonggaran akan membuat perekonomian bisa berjalan lebih leluasa. ,
“Kami berharap suku bunga perbankan juga turun untuk memperlancar penyaluran pinjaman kepada pelaku usaha dan pinjaman konsumsi. juga jatuh.”
,