Founder Calla the Label Yakin Indonesia Bisa Jadi Kiblat Modest Fashion Global

iaminkuwait.com, JAKARTA – Desainer lokal, salah satunya Yeri Afriyani, menyambut baik keinginan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen rendah hati global. Pendiri brand Calla the Label ini mengatakan, Indonesia berpotensi menjadi kiblatnya wise fashion global.

Yeri mengatakan, hampir semua brand lokal memiliki koleksi pakaian yang sopan dan cermat sesuai dengan ciri khasnya masing-masing. Menurutnya, hal itu bisa menjadi tolak ukur pesatnya perkembangan busana muslim di Indonesia.

“Sebelumnya Pak Menteri (Mendag Zulkifli Hasan-Redaksi) menyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi kiblatnya wise fashion dunia, dan hal ini pasti akan terjadi dalam waktu dekat,” ujar Yeri dalam wawancara dengan iaminkuwait.com. Kantor Perdagangan, Jakarta, Rabu (17 Juli 2024).

Dia kemudian menjelaskan sendiri visinya tentang fesyen sederhana. Bagi Yeri, busana sopan berarti berpakaian penuh hormat dan tertutup, namun tetap inklusif. Dia mencontohkan desainnya sendiri di Calla the Label, yang koleksinya biasanya sederhana.

“Iya, menurutku, sopan bukan berarti harus menutupi semuanya, seperti baju brandku yang cukup sederhana. Koleksi Calla the Label memang tidak dikhususkan untuk hijab, tapi gayanya tetap sopan, atau ada juga yang memakai sorban. ,” kata Yeri.

Selain itu, Yeri juga melihat tren fesyen global mengarah pada penampilan yang sederhana. Yeri pun optimistis kedepannyamodes fashion akan terus berkembang dan menarik perhatian pecinta fashion tanah air maupun global.

“Saat ini hampir semua merek di dunia memiliki gaya yang sederhana. Sederhana artinya sopan dan pendiam. “Jadi menurut saya akan sangat baik jika kita mulai mengembangkan secara sederhana mulai sekarang,” kata Yeri.

Yeri berharap pemerintah terus mendukung para pelaku fesyen lokal agar bisa diakui sebagai kiblat fesyen sederhana. Dukungan tersebut dapat dilakukan dengan mengundang desainer dan brand lokal ke berbagai pameran luar negeri agar wise fashion lokal lebih dikenal secara global.

Selain itu, kata Yeri, pemerintah juga perlu membuat strategi promosi yang memiliki storytelling yang kuat. Dengan begitu, para pecinta fashion di seluruh dunia bisa lebih terharu dan tertarik dengan koleksi busana sederhana karya desainer lokal.

“Saya telah berbicara dengan Departemen Perdagangan selama bertahun-tahun bahwa kita memerlukan kolaborasi. Kolaborasi dengan strategi yang lebih baru. Ini bukan hanya tentang menghadiri pameran dagang, penjualan B2B atau B2C, ini tentang menceritakan kisah yang kami sampaikan, itu memang perlu dirasakan,” kata Yeri.

FYI, pada tanggal 9-12 Oktober 2024, Kementerian Perdagangan RI kembali menyelenggarakan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025. Acara tersebut diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen rendah hati global.

Pada acara JMFW mendatang, Calla the Label akan menjadi salah satu dari 30 brand yang menghadirkan koleksi terbarunya. Menurut Yer, Calla the Label akan menghadirkan sekitar 20 tampilan di JFMW 2025, dengan koleksinya tetap hidup dan ceria sejalan dengan DNA brand Bandung.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *