Menteri ESDM: Gas Bumi Jadi Solusi Penyediaan Energi Bersih

iaminkuwait.com, TANGERANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan ketersediaan gas bumi dapat menjadi solusi penyediaan energi bersih untuk mencapai tujuan net zero emisi atau emisi karbon nol.

Upaya ini dapat dicapai dengan menerapkan strategi penurunan emisi karbon seperti teknologi carbon capture storage (CCS) dan carbon capture usage and storage (CCUS).

“Menjawab tantangan penggunaan energi ramah lingkungan, pelaku usaha migas harus menerapkan strategi penurunan emisi,” kata Arifin pada Konferensi dan Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA Convex) 2024 di Tangierang, Banten, 48 Agustus lalu, saat pembukaan. Selasa (14/5/2024).

Dikatakannya, pemerintah telah menyiapkan dua peraturan khusus untuk mendukung kepatuhan pengembangan teknologi CCS dan CCUS, yaitu Keputusan Presiden (Perpress) Nomor 14 Tahun 2024 dan Keputusan Nomor 2 Tahun 2023 tentang Energi dan Sumber Daya Mineral.

Pelaksanaan proyek migas juga memerlukan koordinasi bersama antara seluruh pemangku kepentingan. IPA Convex 2024 diharapkan menjadi jembatan dalam pemanfaatan potensi cadangan migas di Indonesia secara maksimal.

“Saat ini terdapat 15 proyek CCS/CCUS dengan kapasitas penyimpanan hingga 500 gigaton CO2,” kata Arifin.

Menurutnya, peningkatan kerja sama akan memperkuat industri migas dalam menghadapi tantangan pemenuhan kebutuhan energi dan mampu mengurangi emisi karbon di masa depan.

Industri migas juga perlu mengamankan pasokan energi untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat, mewujudkan ketahanan energi, dan memaksimalkan eksplorasi migas untuk mendukung kebutuhan energi nasional.

“Pemerintah menawarkan blok migas potensial dengan insentif bagi pelaku usaha yang ingin berinvestasi di sektor migas,” tegasnya.

Presiden Asosiasi Perminyakan Indonesia (IPA) Yuzeni bin Muhammad Yusuf mengatakan sektor minyak dan gas memiliki peran penting dalam melanjutkan transformasi untuk mengurangi emisi karbon seiring dengan berlanjutnya transisi energi.

Ia memuji komitmen pemerintah Indonesia untuk memberikan peraturan khusus mengenai penggunaan teknologi CCS dan bahwa Indonesia adalah negara pertama di kawasan Asia yang merespons pengurangan emisi.

“Upaya penurunan emisi gas rumah kaca pada operasional produksi harus dipercepat,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *