iaminkuwait.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan kenaikan laba bersih sebesar 1,53 persen year-on-year (y-o-y) menjadi Rp275,02 miliar (RKAT) 2024 (revisi). Bersamaan dengan itu, BEI juga menargetkan peningkatan total pendapatan sebesar 9,01 persen (disetahunkan) menjadi Rp1,78 triliun pada tahun 2025, dibandingkan RKAT (revisi) tahun 2024 sebesar Rp1,64 triliun.
“Kami menargetkan pendapatan kami pada tahun 2025 meningkat sebesar 9% (per tahun) menjadi Rp 1,78 triliun. Tentu saja dengan asumsi RNTH (rata-rata nilai transaksi harian) mencapai Rp 3,5 triliun yang mewakili peningkatan pencatatan 407 efek baru atau meningkat 12 persen (y/y), dan layanan informasi juga meningkat. . sebesar 11 persen (year-on-year), terutama peningkatan jumlah pelanggan dan akses arus data,” kata Direktur BEI Iman Rahman dalam rapat umum pemegang saham luar biasa PT BEI (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (10/1). 23/2024).
Dalam seluruh proyeksi keuangan, Iman menjelaskan rasio biaya terhadap pendapatan perseroan ditargetkan sebesar 81,4%, sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata tahun 2014 hingga 2023.
“Kalau kita lihat rasio biaya terhadap pendapatan, kita lihat rasio biaya terhadap pendapatan kita sebesar 81,4 persen. Sedangkan kalau kita bicara rata-rata dari tahun 2014 hingga 2023 adalah 81,74. Oleh karena itu, rasio pendapatan masih di bawah rata-rata tahun 2014 hingga 2023,” kata Iman.
BEI kemudian juga menghitung kecukupan belanja modal pada tahun 2024 yang tercermin dari total kas, setara kas, dan aset keuangan lainnya yang masih dimiliki di atas Rp 3,1 triliun, meningkat 2,6% (per tahun) dibandingkan RKAT 2024 (revisi). ).
“(Sedangkan) total investasi (belanja modal) kami sebesar Rp 511 miliar, terutama dikontribusi oleh investasi untuk pengembangan sistem perdagangan dan pemantauan. Kedua, update sistem perdagangan obligasi, Immutable Backup, SPPA Repo dan New SPE-IDXnet, kata Iman.
Untuk seluruh aktivitas perusahaan tahun depan, Iman memperkirakan total aset BEI akan meningkat 6 persen (tahunan) menjadi Rp 7 triliun pada akhir tahun depan, dengan total modal meningkat 5 persen (per tahun) mencapai Rp 6 triliun. akhir tahun 2025.