iaminkuwait.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, jumlah pemohon Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) masih sedikit. Oleh karena itu, ada kekhawatiran anggaran stimulus yang diberikan sebesar 1,3 triliun rupiah Cheers tidak tersalurkan secara proporsional.
Irlangga mengatakan kepada wartawan seusai acara reformasi birokrasi di Kantor Koordinasi Kementerian Perekonomian di Jakarta Pusat, “Yang masih kami pantau adalah jaminan hilangnya lapangan pekerjaan. Jumlah yang terdaftar melalui Kementerian ESDM terbukti terlalu sedikit.” Kamis (10.03.2024).
Airlangga mengatakan, penilaian terhadap kondisi tersebut perlu dilakukan. Perlu diingat bahwa mengembangkan anggaran tetap mungkin mempunyai dampak minimal di kemudian hari.
“Kami juga akan memperbaiki cara penerimaannya, karena jika jumlahnya sedikit maka anggaran yang telah disiapkan Rp 1,3 triliun untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena PHK tidak akan terpakai,” jelasnya.
Untuk meningkatkan jumlah penerima manfaat program ini, saat ini sedang dilakukan upaya penyesuaian insentif pelatihan JKP dengan program prakerja dengan melakukan pemutakhiran regulasi melalui peraturan pemerintah dan perintah Menteri Energi.
Insentif pada program pra kerja lebih dikenal dibandingkan dengan insentif pelatihan JKP. Insentif pelatihan program JKP sebesar 1 juta rupiah dan rencananya akan ditingkatkan menjadi 2,4 juta rupiah. Sedangkan program promosi pra kerja sebesar 3,5 juta rupiah.
“Kami berharap dengan adanya amandemen JKP mendatang, angka tersebut bisa bertambah. Jika angka ini bertambah, maka bantalan terhadap kelas menengah akan semakin kuat,” ujarnya.