Mengapa Sebagian Orang tak ‘Tersentuh’ Covid-19? Peneliti Ungkap Alasannya

iaminkuwait.com, JAKARTA — Para peneliti memberikan penjelasan baru mengapa sebagian orang kebal terhadap Covid-19. Dalam penelitian pertama di dunia, 36 orang sehat yang belum pernah terinfeksi virus corona sengaja diberikan virus penyebab penyakit tersebut.

Studi tersebut menemukan bahwa sistem kekebalan mereka merespons dengan cara baru, yang membantu menjelaskan bagaimana beberapa orang bisa selamat dari Covid-19. Temuan ini dapat membuka jalan bagi pengobatan dan vaksin yang meniru kekebalan alami ini, tidak hanya terhadap Covid-19, tetapi juga terhadap penyakit lainnya.

Ini adalah pertama kalinya para ilmuwan dapat melihat bagaimana tubuh bereaksi terhadap penyakit baru dari titik paparannya. Menurut para ahli, data mereka dapat menjadi petunjuk penting tentang sel kekebalan tubuh dan mengungkap respons awal terkait perlindungan terhadap infeksi.

“Temuan ini memberikan penjelasan mengenai kejadian awal yang memungkinkan virus bertahan atau berkembang dengan cepat sebelum gejalanya muncul. Kita sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang respons imun tubuh yang berbeda, yang akan memberikan dasar bagi pengembangan pengobatan dan vaksin potensial. yang meniru respons perlindungan alami ini,” kata penulis penelitian dari University College London, Wales, dilansir online, Senin (24/6/2024).

Sebagai bagian dari penelitian Covid-19 Human Challenge di Inggris, yang dipimpin oleh Imperial College London, 36 orang sehat terinfeksi virus corona melalui hidung. Para peneliti memantau darah dan mukosa hidung mereka untuk mengetahui adanya infeksi, serta aktivitas sel kekebalan pada 16 sukarelawan sebelum terinfeksi.

Tim peneliti menggunakan teknologi pengurutan sel tunggal untuk menghasilkan kumpulan data lebih dari 600.000 sel individual. Dari semua kasus yang dimasukkan dalam penelitian ini, tim menemukan respons yang sebelumnya tidak dilaporkan yang melibatkan deteksi langsung terhadap virus.

Ini termasuk mengaktifkan sel kekebalan spesifik dalam darah dan mengurangi sel darah putih inflamasi yang biasanya menelan dan menghancurkan patogen. Orang yang mampu melawan virus dengan segera tidak menunjukkan respons imun yang luas, melainkan respons imun bawaan yang halus dan belum pernah terlihat sebelumnya.

Aktivitas tinggi dari gen yang disebut HLA-DQA2 dapat membantu mencegah infeksi berkepanjangan pada partisipan sebelum terpapar Covid-19. “Ini adalah kesempatan unik untuk melihat seperti apa respons imun tubuh ketika dihadapkan dengan patogen baru – pada orang dewasa yang tidak memiliki riwayat Covid-19 sebelumnya, dalam lingkungan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan penyakit penyerta dapat dikontrol,” kata Rick Lindeboom, salah satu penulis penelitian tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *