BPS: 12.690 Warga Muba Bebas dari Kemiskinan, Penurunan Terbesar di Sumatera

iaminkuwait.com, SEKAYU – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Musi Banyuasin kembali mempublikasikan penurunan angka kemiskinan di Bumi Serasan Sekate. Hal ini juga mengacu pada Surat Deputi Statistik Sosial Nomor B-56/04000/VS.600/2024 tanggal 15 Juli 2024 tentang Angka Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2024.

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2024 sebesar 12,88 persen atau kurang dari 2,02 poin persentase dari tahun 2023. Penurunan ini merupakan penurunan terbesar di Pulau Sumatera, kata Kepala BPS Kabupaten Musi Banyuasin Trio Wira Dharma, Selasa. (16/2024). 16). 7/2024).

Ia merinci, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2024 sebanyak 88.940 jiwa, atau turun 12.690 jiwa dibandingkan tahun 2023. “Jadi, persentase penduduk miskin ekstrem pada tahun 2024 sebesar 0,47,” jelasnya.

Ia mengatakan, penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2024 tidak lepas dari peran aktif pemerintah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok dan mengurangi beban pengeluaran penduduk melalui berbagai bantuan. “Hal ini terlihat dari

“Garis kemiskinan tidak akan meningkat signifikan pada tahun 2024,” jelas Trio.

Sementara itu, Pj Gubernur Sandi Fahlepi mengungkapkan banyak faktor yang turut berperan dalam penurunan angka kemiskinan, salah satunya adalah masifnya bantuan yang diberikan kepada masyarakat Muba.

“Diantaranya upaya pengurangan beban belanja masyarakat melalui program UHC yang menghabiskan anggaran sebesar Rp45 miliar dan bansos Bantu Umak dengan total anggaran Rp70 miliar,” jelasnya.

Lanjutnya, upaya peningkatan pendapatan masyarakat melalui pendampingan kelompok tani, pengurangan kantong kemiskinan melalui akses infrastruktur dasar yaitu dengan program RTLH sebesar Rp 30 miliar dan program sanitasi air bersih sebesar 11 miliar. miliar Rp.

Sekretaris Daerah Muba Apriyadi Mahmud menjelaskan, kemiskinan ekstrem di Muba mulai menurun secara masif mulai tahun 2022, yakni dimana pada tahun 2022 kemiskinan ekstrem turun dari 6,56 persen menjadi 4,74 persen, kemudian pada tahun 2023 turun drastis menjadi 0,96 persen dan kini menjadi 0,96 persen. 0,96 persen. persen. turun menjadi 0,47 persen.

Kemudian angka kemiskinan pada tahun 2021 dari 15,84 persen pada tahun 2022 turun menjadi 15,19 persen, hingga pada tahun 2023 turun lagi menjadi 14,90 persen dan kini turun menjadi 12,88 persen ratus, jelas Penggagas Program Bantuan Umak ini.

Mantan Kepala Dinas Sosial Pemprov Sumsel ini pun mengaku cukup senang dengan pengentasan kemiskinan di Muba. Hal ini juga berkat kerja keras para pemangku kepentingan yang terus masif menurunkan angka kemiskinan di Muba.

Saya berharap kemiskinan di Muba terus berkurang dan masyarakat meraih kesejahteraan untuk kehidupan sehari-hari, ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *