iaminkuwait.com, JAKARTA – Film horor Badrawuhi di Desa Penari produksi MD Pictures sudah tayang di bioskop Tanah Air sejak 11 April 2024. Tak hanya di Indonesia, film garapan sutradara Kimo Stamboel juga tayang di Amerika. Judul ini dimulai dengan Dance Village: The Curse Begins pada 26 April 2024.
Untuk membuka penayangan di AS, MD Pictures telah berkoordinasi dengan Lionsgate untuk mengadakan acara peluncuran dan upacara pemutaran perdana film pada Kamis (4 April 2024) waktu AS di IMAX MCA Studio Theatre, Westfield Century City, Los Angeles. Jumlah tamu undangan tersebut melebihi jumlah kursi yang tersedia di IMAX Studio di MCA Westfield Cinemas, Century City, Los Angeles. Penonton pun antusias menyaksikan film ‘Dancing Village: The Curse Begins’ yang diangkat dari kisah nyata Simpleman.
Sebelum menonton film di studio, penonton diperlihatkan menari. Para penarinya memukau penonton dengan kemiripannya dengan Badarvuhi. Gerak-geriknya yang indah diiringi lagu-lagu Jawa membuatnya mendapat pujian tinggi dari warga Amerika.
Manoj Punjabi, produser dan CEO MD Pictures, mengaku bangga film Badravuhi Di Desa Penari berhasil menarik banyak perhatian warga Amerika di Los Angeles. “Akhirnya saya merasa senang dan kaget ada film Indonesia yang bisa mendapat respon bagus. Manoj Punjabi dari MCA Westfield Century City, Los Angeles mengatakan, “Jika kita melihatnya, 80% orang Amerika tidak sabar untuk melihat Badravuhi.”
Para pemain dan sutradara pun merasa emosional dan bangga. Apalagi, ini merupakan film Indonesia pertama yang gala premiere di Amerika. Aktor Jordi Pranata berkata: “Suatu kehormatan bagi film Indonesia untuk datang ke sini dan menyampaikan doa kepada kami agar film kami dicintai di sini.”
“Comp. Momennya mengharukan. Aku deg-degan banget, baru pertama kali terjadi di sini. Aktris Auliya Sarah yang memerankan Badarwoohi di gala berkata, ‘Khawatir, aku tidak menyangka, ya Tuhan, ini benar-benar terjadi. .”
Manoj berharap antusiasme masyarakat Amerika terhadap film Punjabi Badravuhi Di Desa Danari bisa menular ke orang lain. Bagaimana pengalaman menonton film Indonesia yang dibuat dengan kualitas IMAX diterima secara luas oleh masyarakat?