iaminkuwait.com, Jakarta – Mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, sayur mayur, dan buah-buahan segar dipercaya dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan lemak atau trigliserida. Dokter Kesehatan Dr.
Dalam keterangannya di Jakarta, Senin (27/5/2024), ia mengatakan pola makan sebaiknya mencakup ikan berlemak baik, biji chia dan kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan.
Deborah menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans serta menggantinya dengan lemak jenuh seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Selain itu, orang-orang tersebut harus menghindari rokok dan membatasi konsumsi alkohol, karena alkohol memberikan kalori ekstra yang dapat meningkatkan trigliserida.
Masyarakat juga disarankan untuk mengurangi konsumsi minuman berwarna dan tetap terhidrasi dengan baik dengan air untuk mendukung kesehatan jantung dan membantu tubuh mengeluarkan racun. Trigliserida adalah jenis lemak umum dalam darah yang berfungsi untuk menyimpan kalori dan memberikan energi pada tubuh. Trigliserida yang tinggi dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, meningkatkan risiko penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke.
Kadar atau angka trigliserida dianggap normal jika kurang dari 150 mg/dL, kemudian dianggap berada pada kisaran 150-199 mg/dL dan ambang batas tinggi jika berada pada kisaran 200-499 mg/dL. Namun, kata Deborah, beberapa orang tidak menunjukkan gejala saat trigliseridanya mencapai 1.000 hingga 2.000 mg/dL.
“Makanan merupakan sumber utama penimbunan lemak dan jika seseorang makan melebihi kebutuhan tubuh maka menyebabkan trigliseridanya meningkat,” ujarnya. Oleh karena itu, untuk menjaga kadar trigliserida tetap normal, ia menyarankan masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, terutama pola makan yang baik, agar lemak berlebih tidak menumpuk di dalam tubuh, dan rutin berolahraga untuk menghindari risiko. Kelemahan otot
Kekuatan lainnya adalah melatih diri untuk berpikir positif dan berbahagia, karena orang yang bisa mengelola stres cenderung tidak makan berlebihan dan lebih mudah mengambil langkah untuk menghindari makan berlebihan. Cara mengelola stres dapat dilakukan dengan rutin menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga. Sebaliknya, jika tidak mampu mengatasi stres, stres akan merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak energi dan hati memproduksi lebih banyak kolesterol jahat ( LDL), dan kondisi ini dapat mengganggu kadar trigliserida.