BNI Optimistis Capai Pertumbuhan Kredit Double Digit di Akhir Tahun

iaminkuwait.com, JAKARTA – Direktur Utama BNI Royke Tumilar optimistis kinerja BNI dapat dikejar hingga akhir semester II 2024. Ia menyatakan, meski likuiditas tetap ketat, BNI tetap berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan kredit sebesar dua digit.

“Kami berharap Bank Indonesia segera menurunkan suku bunga SRBI untuk mendukung likuiditas yang lebih baik,” ujarnya, Selasa (10/8/2024) di sela-sela acara BNI Daily Investor Summit 2024 di Jakarta.

Royke juga merespons kekhawatiran kredit bermasalah (NPL) yang sedikit meningkat di sektor dalam negeri. Ia menyoroti NPL GNI tetap stabil di bawah 2 persen. Tak hanya itu, ia juga meyakini meski terjadi gejolak, NPL BNI tetap stabil dan dalam batas terkendali.

“Mayoritas kredit bermasalah berasal dari segmen kecil yang masih relatif rendah,” ujarnya.

Dari segi pendapatan bunga bersih (NII), Royke memperkirakan perbaikan akan terlihat pada kuartal kedua tahun depan ketika biaya menurun. “Kami yakin pendapatan masih berada pada jalurnya berkat pendapatan fee-based dan perdagangan surat berharga,” ujarnya.

Royke juga menegaskan, BNI tetap berkomitmen untuk berperan aktif dalam menarik investor asing dan mendukung pembiayaan infrastruktur di Indonesia. Dalam pidatonya, Royke menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi Indonesia dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa meski perekonomian global menghadapi ketidakpastian, Indonesia berada dalam posisi yang kuat untuk terus tumbuh.

Sejauh ini, risiko geopolitik seperti konflik di Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah masih dapat mempengaruhi perekonomian dalam negeri. Namun, Indonesia memiliki landasan yang kuat, dengan disiplin fiskal yang tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi yang positif.

“Di tengah gejolak global, kita harus tetap optimis dan fokus pada potensi yang kita miliki,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya reformasi struktural, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia dan optimalisasi sektor manufaktur, untuk memastikan pertumbuhan inklusif. “Kita perlu menciptakan nilai tambah dan mendorong pertumbuhan yang lebih berkeadilan agar Indonesia terhindar dari jebakan pendapatan menengah,” tambah Royke.

Untuk menjawab tantangan tersebut, BNI berkomitmen mendukung program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan investasi dan inovasi. “Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan swasta, kita dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya.

BNI membukukan kinerja yang kuat pada semester I-2024, didukung oleh percepatan pertumbuhan bisnis baik penyaluran kredit maupun transaksi nasabah. Laba bersih BNI hingga Juni 2024 tumbuh 3,8 persen year-on-year (joy) menjadi Rp 10,7 triliun sejalan dengan ekspektasi pasar.

Pertumbuhan kredit BNI mencapai 11,7 persen pada Juni 2024, naik dari 9,6 persen pada kuartal I, dengan total kredit mencapai Rp727 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi yang hati-hati di segmen berisiko rendah, termasuk perusahaan blue-chip, pembiayaan konsumen, dan anak perusahaan.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *