iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Pertamina International Shipping (PIS) tentang kerja sama pengangkutan Liquefied CO2 dan pengadaan terminal. Hal ini menegaskan kerja sama kedua perusahaan untuk mencapai emisi nol bersih dan dekarbonisasi.
Perjanjian yang ditandatangani kedua anak usaha PT Pertamina (Persero) itu ditandatangani akhir pekan lalu oleh CEO PHE Khalid Saeed Salim dan CEO PIS Yoki Fernand. Kecamatan Kusuma, Jakarta, penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan kelanjutan perjanjian kerja sama antara PHO dan PIS dalam penelitian bersama terminal pengangkutan dan penerima LCO2. Kolaborasi ini memungkinkan PHE dan PIS mengambil peran/tempat dalam industri baru CCS, khususnya pengangkutan CO2 dan penyimpanan CO2.
PHE dan PIS menyediakan transportasi laut dengan kapal. Ini adalah penyediaan terminal pengangkutan dan penerimaan CO2 cair penyimpanan terapung di darat dan lepas pantai untuk mengembangkan bisnis karbon yang dioperasikan oleh PHE dan anak perusahaannya.
PHE akan terus mendukung strategi pertumbuhan ganda Pertamina untuk memperkuat basis bisnis hulu migas serta menjaga ketahanan energi dan dekarbonisasi negara, salah satunya adalah penerapan CCS/CCUS. Pernyataan resmi diterima pada Senin (23/20) bahwa kemitraan dengan PT Pertamina International Shipping Company “akan menjamin terlaksananya program CCS/CCUS yang akan meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus memenuhi tujuan dekarbonisasi program pemerintah.” 9/2024).
CEO PIS Yoki Fernandi mengatakan kemitraan ini merupakan tonggak penting dalam transisi masa depan perusahaannya menuju penyerapan karbon. Pihaknya menyambut baik kerja sama PHE dalam pengembangan bisnis CCS/CCUS untuk seluruh kapal dan infrastruktur.
“Dukungan pemerintah melalui regulasi yang ada saat ini akan memberikan kontribusi yang lebih nyata terhadap upaya Pertamina Group dalam menurunkan emisi karbon sebesar 30% pada tahun 2030, sekaligus menerapkan net emisi karbon pada tahun 2030,” kata Yokey.
Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina mendorong anak perusahaannya untuk melakukan karbonisasi seluruh proses bisnis. “Perusahaan telah berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon sebesar 31% dan akan terus meningkat di masa depan,” kata Fadjar.
Kesiapan PIS dalam upaya dekarbonisasi ini akan diukur dari kekuatan armada ramah lingkungan, penggunaan bahan bakar alternatif, dan kepemilikan terminal ramah lingkungan. MoU tersebut menunjukkan komitmen PHE untuk mengurangi emisi karbon sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan. Kedepannya, kemitraan ini akan memungkinkan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) mengoptimalkan penggunaan sumber daya nasional dan meningkatkan pendanaan daerah.
Sejumlah kapal di armada PIS sudah menggunakan biofuel sebagai bahan bakarnya, dan kapal-kapal baru sedang dipersiapkan untuk menggunakan bahan bakar rendah karbon. PIS memastikan seluruh operasional dan operasional perusahaan, serta transformasi ramah lingkungan yang berkelanjutan, sejalan dengan SDGs.
PHE menjaga praktik bisnis berdasarkan tren investasi berkelanjutan dan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), dengan mengutamakan aspek keselamatan. Sebagai bagian dari penerapan aspek ESG, PHE menganut sepuluh Prinsip Universal United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya. PHE telah terdaftar sebagai Peserta (Anggota) UNGC sejak Juni 2022.
PHE tidak mentoleransi suap dengan mendukung manajemen, mencegah penipuan dan memastikan perusahaan bebas dari suap. Salah satunya adalah penerapan Sistem Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016.
PHE telah mengembangkan manajemen operasional yang prudent dan unggul secara profesional baik di dalam negeri maupun internasional, serta meraih prestasi menjadi perusahaan minyak dan gas global dengan tema ramah lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik.
Pertamina berkomitmen mendukung tujuan net zero emisi tahun 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan.