Nasabah Meningkat, Bank Jago Cetak Pertumbuhan DPK Sampai 42 Persen

iaminkuwait.com, JAKARTA — PT Bank Jago Tbk mengawali tahun 2024 dengan kinerja yang gemilang. Hingga akhir triwulan I tahun 2024, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan baik dari sisi jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit.

Pada kuartal I tahun 2024, Bank Jago berhasil melayani 11,1 juta nasabah, termasuk 9 juta nasabah yang memberikan pembiayaan melalui aplikasi Jago. Angka tersebut meningkat 3,6 juta dibandingkan pencapaian 7,5 juta pada kuartal I 2023.

Peningkatan jumlah nasabah pembiayaan tersebut seiring dengan peningkatan DPK yang mencapai 42 persen secara year-on-year atau year-on-year (YoY). Hingga Maret 2024, DPK mencapai Rp13,2 triliun, naik dari Rp9,3 triliun pada Maret 2023. Total DPK giro dan tabungan (CASA) sebesar 63 persen atau Rp 8,3 triliun, dan deposito (TD) sebesar 37 persen atau Rp 4,9 triliun.

“Tahun ini, kami tetap konsisten dalam strategi bermitra dengan ekosistem. Ini adalah cara efektif untuk tumbuh lebih kuat dan sejalan dengan ambisi kami untuk meningkatkan peluang pertumbuhan bagi jutaan orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan. kata Arief Harris Tandjung, Direktur Utama Bank Jago, Jumat (26/4/2024).

Kemitraan ekosistem strategis antara lain ekosistem GoTo dengan Tabungan GoPay dan platform reksa dana online Bibit yang terintegrasi dengan Jago App telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan bisnis Bank Jago. Hal ini antara lain terlihat dari jumlah pelanggan yang mendanai Aplikasi Jago, 65 persen di antaranya berasal dari mitra ekosistem.

Dari sisi penyaluran kredit, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 32 persen. Pada akhir triwulan I 2024, penyaluran pinjaman mencapai Rp14,3 triliun, meningkat Rp10,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perluasan penyaluran kredit dicapai melalui strategi kerja sama dengan berbagai mitra seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan keuangan, dan lembaga keuangan lainnya.

Penyaluran kredit Bank Jago dilakukan dengan prinsip kualitas dan kehati-hatian yang diprioritaskan. Hal ini terlihat dari tingkat kredit bermasalah (NPL) netto yang berada di bawah 0,6 persen, atau di bawah rata-rata perbankan sebesar 2,3 persen.  Pertumbuhan kredit meningkatkan aset Jago Bank menjadi Rp22,5 triliun atau 25 persen year-over-year menjadi Rp18 triliun. Sedangkan Bank Jago melaporkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp22 miliar pada akhir Maret 2024 atau Rp18 miliar, meningkat 24 persen dibandingkan akhir Maret 2023.

Rasio kecukupan modal (CAR) yang mencapai 55 persen menunjukkan tingkat permodalan yang kuat untuk mendukung ekspansi usaha di masa depan.

“Meski situasi perekonomian global masih belum menentu, namun strategi bisnis dan landasan yang kuat dari Bank Jago mampu membawa pertumbuhan yang positif dan kualitatif. Pak Arief mengatakan, “Keberhasilan ini menjadi kekuatan yang baik bagi Bank Jago untuk terus melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan di masa depan. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *