iaminkuwait.com, JAKARTA – Timnas Korea Selatan disingkirkan Indonesia dengan skor 13-12 pada babak perempat final Piala AFC U-23 2024 yang digelar di Stadion Abdullah Bin Khalifa Doha, Jumat (26). . /2024) Dini Hari WIB. Akibat kekalahan adu penalti, timnas sepak bola putra Korea tidak bisa mengikuti Olimpiade 2024 untuk pertama kalinya sejak 1988.
The Korea Times menulis: “Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, Korea Selatan tidak akan dapat berpartisipasi dalam turnamen sepak bola Olimpiade putra. Korea Selatan telah tersingkir dari kualifikasi sepak bola Olimpiade karena pertahanan yang buruk dan permainan yang tidak disiplin sangat merugikan mereka.”
“Pemain muda Taeguk tidak punya pilihan selain menyalahkan diri sendiri,” tulisnya. “Karena lemahnya pertahanan dan kurangnya disiplin para pemain merugikan mereka di kualifikasi Asia di Qatar.”
Korea Times mencontohkan gol kedua Indonesia yang tidak akan terjadi jika pemain Korea bermain bertahan dengan baik. Bek Lee Kang Hee dan Cho Hyun Taek tak mampu menghentikan pergerakan Rafael Struijk usai menerima umpan panjang Ivar Jenner.
Jenner mengirimkan umpan panjang Hail Mary dari zona pertahanannya menuju area penalti Korea. Saat Struijk mengejar bola, bola memantul tepat di luar kotak penalti dan Lee Seung-yup serta Cho bertahan dari kedua sisi.
Namun menurut Korea Times, Lee dan Cho tidak mampu membaca pergerakan bola. Saat Lee Seung-yup mencoba memblok Struijk, striker Indonesia itu tidak berusaha memblok Struijk, melainkan menari dan mendorong bola ke depan gawang Baek Jong-beom.”
Faktor lainnya adalah tim Indonesia U-23 juga tampil bagus dengan unggul 7-1 melalui percobaan tembakan. Ia menilai kubu Garuda Muda bisa memenangkan pertarungan lini tengah dengan menekan secara efektif.
Indonesia melepaskan 21 tembakan, sementara Korea hanya 8 kali. Perebutan penguasaan bola berhasil dimenangkan oleh tim besutan Shin Tae-yung dengan skor 53-47.
Rizki Redho dan kawan-kawan mampu menguasai permainan meski di ruang sempit. “Para penyerang mereka menunjukkan kemampuannya dalam melakukan umpan cepat ke ruang sempit untuk mengurangi tekanan Korea Selatan,” tulisnya.
Kartu merah yang dikeluarkan oleh pencetak gol terbanyak Korea Lee Young-joon, yang mencetak tiga gol dalam dua pertandingan melawan Qatar, juga berdampak pada pertandingan Korea. Lee Seung-yeop, yang masuk sebagai pemain pengganti untuk memulai babak kedua, terpaksa meninggalkan pertandingan setelah kurang dari 30 menit karena pelanggaran yang merugikan.
Rekaman VAR memperlihatkan Lee menginjak pergelangan kaki kanan Justin Hubner. “Korea kehilangan pencetak gol paling mematikannya karena pelanggaran yang tidak perlu,” kata Korea Times.
Pelatih Korea Selatan Hwang Sun Hong dikeluarkan dari lapangan setelah bertengkar dengan wasit Shaun Evans. Korea justru berhasil bangkit dan menyamakan skor menjadi 2-2 melalui tembakan rebound Jeong Sang-bin pada menit ke-84 babak pertama.
Namun di perpanjangan waktu, Korea tak mampu mengatasi kelemahan pemainnya. “Mereka beruntung mendapatkan adu penalti,” tulisnya.