OJK Catat Pertumbuhan DPK Perbankan Capai 8,45 Persen per Juni 2024

iaminkuwait.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan dana bank pihak ketiga (DPK) sebesar 8,45% year-on-year (y-o-y) menjadi Rp 8,722 triliun pada Juni 2024. Eksekutif Perbankan OJK Direktur Pengawasan Dian Ediana Rae mengatakan giro menjadi kontributor utama DPK yang tumbuh 13,48 persen (aa).

“Pada Juni 2024, DPK terpantau tumbuh sebesar 0,27% year-on-month atau meningkat 8,45% year-on-year dari sebelumnya 8,63% menjadi Rp 8,722 triliun,” ujar Dian kepada Business Indonesia Midyear Challenges. Acara 2024 di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Dian mengatakan peningkatan intermediasi perbankan juga berdampak pada terjaganya tingkat profitabilitas di tengah kenaikan suku bunga. Sebagai informasi, bank sentral AS atau The Fed masih mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya pada kisaran 5,25 hingga 5,50 persen.

OJK mengamati rasio profitabilitas perbankan (return on assets/ROA) per Mei 2024 sebesar 2,56 persen. “Return on Asset (ROA) perbankan juga masih relatif stabil sebesar 2,56% (Mei 2024), April lalu sebesar 2,51% dan Net Interest Margin atau NIM sebesar 4,56%,” ujarnya.

Selain itu, ketahanan industri perbankan Indonesia tercermin dari tingkat permodalan perbankan yang masih cukup tinggi yakni sebesar 26,17 persen.

Menurut Dian, level tersebut menjadi bantalan penurunan risiko yang solid dalam kondisi ketidakpastian perekonomian global. “Kondisi ini sejalan dengan likuiditas global yang cukup ketat di tengah kebijakan bank sentral yang mempertahankan suku bunga tetap tinggi atau tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama,” jelas Dian.

OJK mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 12,36 persen year-on-year (y-o-y) hingga mencapai Rp7.478,4 triliun pada Juni 2024. Sedangkan penyaluran kredit perbankan secara bulanan mencapai Rp102,29 triliun atau tumbuh 1,39 persen (mtm).

Peningkatan kredit perbankan juga dibarengi dengan terjaganya kualitas kredit dengan rasio kredit bermasalah sebesar 0,78 persen. Pada saat yang sama, angka mangkir bruto (gross defaulter) terpantau sebesar 2,26 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *