Pemenuhan Hak Warga Rempang Jadi Prioritas BP Batam

iaminkuwait.com, BATAM — Badan Usaha Milik Daerah (BP) Batam kembali pada Selasa (23/2) dari Desa Pasir Merah, Sembulang, dua Kepala Keluarga (KK) yang terdampak pembangunan Rampang Eco-City untuk dihapus. 07/2024)).

Jumlah tersebut membuat total warga Rampang menjadi 148 KK yang mengungsi di tempat penampungan sementara.

Kepala Biro Promosi dan Promosi Protokol BP Batam Ariastuti Serit mengatakan, warga yang terkena dampak rencana investasi Rampang Eco City perlahan mulai membuka diri.

Hal ini tentu tidak lepas dari upaya BP Batam yang selalu mengedepankan perlakuan yang membina dan manusiawi terhadap warga.

Kami berharap program strategis nasional ini mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat.

“BP Batam berkomitmen untuk menyelesaikan program Rempang Eco City. Menjadi kepedulian kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar di Rempang agar rencana investasi ini dapat berjalan dengan baik,” kata sapaan akrab Tuti.

Selain itu, Tuti mengatakan pemenuhan hak warga BP Batam menjadi prioritas dalam mendukung pesatnya investasi di Rampang.

Jadi tidak ada hak masyarakat yang diabaikan saat berinvestasi.

Ia menambahkan: “Serangkaian langkah strategis juga dibahas dalam beberapa rapat koordinasi dengan instansi terkait. Kami berharap pelaksanaan investasi ini dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.”

Sejauh ini jumlah warga yang akan direlokasi sebanyak 405 KK. Sementara jumlah warga yang mendapat persetujuan pengembangan hak masyarakat sebanyak 655 KK.

Sejumlah langkah masih dilakukan, termasuk pendataan dan verifikasi warga terdampak. BP Batam juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh rumor yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Tuti.

Terkait masa transisi, Tuti mengatakan BP Batam terus berupaya maksimal untuk memfasilitasi pergerakan warga menuju tempat penampungan sementara.

Seperti yang terjadi dua hari lalu, saat tim membantu mengangkut warga Pasar Panjang yang sakit.

“Tim berkomitmen, pergerakan terhadap warga akan lebih baik. Jadi tidak ada yang terbengkalai,” pungkas Tutti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *