iaminkuwait.com, JAKARTA – Polisi Italia menangkap 19 penggemar fanatik sepak bola yang diketahui punya hubungan dengan Inter Milan dan AC Milan. Banyak dari mereka yang diduga terkait dengan mafia ‘Ndrangheta, kata jaksa, Senin (29/9/2024), dikutip Reuters.
Penyelidik mengatakan kasus ini dapat mengungkap bagaimana klub penggemar telah berubah menjadi organisasi kriminal, melakukan penipuan tiket dan secara ilegal memungut uang di kedai minuman dan tempat parkir mobil di sekitar stadion San Siro.
“Ini merupakan penyelidikan penting karena membuka mata kita terhadap bahaya pengaruh mafia dalam praktik dan di lapangan,” kata Giovanni Meillo, jaksa penuntut anti-mafia dan anti-terorisme di Milan, pada konferensi pers di Milan.
Para tersangka, termasuk ketua masing-masing kelompok Ultra, memaksa ofisial dan pemain dari kedua klub untuk menyerahkan sejumlah besar tiket untuk dijual kembali, kata jaksa dan polisi.
Inter Milan dan AC Milan adalah pihak yang dirugikan dan menjadi korban, kata Marcello Viola, Jaksa Agung Milan.
AC Milan menyatakan akan bekerja sama sepenuhnya dengan penyidik. Inter Milan belum memberikan komentar.
Berita penyelidikan ini muncul kurang dari sebulan setelah pemimpin Inter Ultras Andrea Beretta ditangkap karena dicurigai membunuh Antonio Bellocco, tokoh kunci dalam sindikat mafia Calabria ‘Ndrangheta’ Bellocco.
Polisi mengatakan fans Inter berurusan dengan mafia dan Bretta membunuh Bellocco karena masalah keuangan. Beretta membantah tuduhan pembunuhan tersebut, dan mengatakan bahwa dia bertindak untuk membela diri.
Inter Milan dan AC Milan adalah rival dalam olahraga, namun polisi dan jaksa mengatakan klub-klub yang melakukan kekerasan tersebut menandatangani perjanjian anti-terorisme untuk memaksimalkan keuntungan ilegal mereka.
Polisi mengatakan ada kebutuhan untuk mengubah sikap para penggemar sepak bola.
“Jika tidak ada perubahan dalam cara melakukan sesuatu, mereka yang kami tangkap akan digantikan oleh orang lain yang melakukan kejahatan yang sama,” kata jaksa Milan Paolo Storari pada konferensi pers.
Jaksa mengatakan kedua kelompok tersebut harus memeriksa kembali hubungan mereka dengan penggemar dan mengatur ulang struktur bisnis mereka untuk mencegah terulangnya aktivitas kriminal.
“Sepak bola adalah sebuah bisnis dan organisasi kriminal memiliki kepentingan dalam semua bisnis,” kata Kepala Polisi Antonio Quintavalle, “Sayangnya, kami tidak menerima pengaduan dari pengusaha yang menjadi korban kejahatan keuangan.