iaminkuwait.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menunda kunjungan kerjanya ke China untuk mengunjungi petani korban banjir dan longsor di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
“Sebenarnya saya seharusnya ke China. Tapi ketika mendengar kabar, kami mendengar setelah melakukan perjalanan di Padang, Sumbar mengalami bencana, termasuk pertanian, sehingga saya mundur (ke China),” kata Amran di sela-sela acara. kunjungan. korban banjir dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (18/5/2024) lalu.
Mentan mengaku seharusnya terbang ke China untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian negara tersebut. Namun ketika mendengar kabar bencana banjir dan tanah longsor, keberangkatannya terpaksa ditunda.
Menurut Mentan, pertanian merupakan jantung masa depan bangsa yang memerlukan perhatian bersama baik pusat maupun daerah. Oleh karena itu, Amran memastikan sejumlah petani di wilayah terdampak bencana dapat pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
“Insyaallah dalam waktu dekat mungkin paling lambat bulan depan anggaran untuk Sumbar dikurangi. Kemudian alat-alat pertanian nanti kita berikan, mungkin sekitar Rp 15-20 miliar. Tapi yang pasti kita akan kurangi Rp 10 miliar untuk sawah,” kata Menteri Pertanian dalam keterangannya di Jakarta.
Sejauh ini, kata Menteri Pertanian, ia telah menerima beberapa laporan mengenai berapa banyak lahan yang perlu dipulihkan dan berapa banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, ia meminta dukungan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan kelompok tani, untuk kembali berproduksi.
“Kami mendapat laporan seperti puso ada 450 hektare, lalu tanaman rusak 1.600 hektare. Sekitar dua ribu hektare, lalu ada juga yang harus kami rehabilitasi. Itu saja yang kami khawatirkan,” dia dikatakan .
Mentan menambahkan, seluruh bantuan yang diminta akan segera dikirim agar pertanian di wilayah tersebut dapat kembali normal.
Saya minta anggaran perbaikannya segera dipindahkan ke Sumbar. Ini saudara-saudara kita yang terdampak bencana, perlu perhatian khusus, mereka butuh bantuan secepatnya,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengucapkan terima kasih atas perhatian besar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan menyatakan pihaknya akan mempercepat pendataan seluruh lahan pertanian yang terdampak. “Pemprov akan segera berkoordinasi dengan bupati daerah terdampak dalam pendataan (bidang pertanian) dan apa saja yang diperlukan,” ujarnya.
Pemprov Sumbar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyiapkan langkah-langkah untuk menekan kenaikan harga sembako pasca bencana banjir besar yang melanda tiga wilayah di Sumbar pada Sabtu (11/5/2024). Salah satu langkah preventif yang dilakukan Pemprov Sumbar adalah dengan memenuhi kebutuhan pangan strategis di luar daerah jika ada tanda-tanda kenaikan harga.
Menurut Gubernur, hal ini penting karena daerah yang terkena bencana yakni Tanah Datar, Agam, dan Padang Panjang merupakan sentra hortikultura. “Jika diperlukan, kami berencana mendatangkan produk hortikultura dari Jambi dan Jawa Tengah,” ujarnya seraya berharap langkah yang disiapkan bisa menjadi solusi agar kenaikan harga pangan bisa ditekan.