iaminkuwait.com, JAKARTA – Aurora bisa tampak berwarna hijau, merah muda, ungu, biru, ungu, bahkan kuning. Aurora yang juga dikenal dengan nama Cahaya Utara (Aurora Borealis) atau Cahaya Selatan (Aurora Australis) merupakan fenomena alam menakjubkan yang telah membuat takjub manusia selama ribuan tahun.
Fenomena yang tidak biasa ini terjadi di dekat kutub bumi dan muncul sebagai tarian cahaya spektakuler yang disebabkan oleh interaksi antara partikel matahari dan atmosfer bumi. Aurora hadir dalam berbagai warna yang dapat membingungkan para pengamat langit.
Aurora disebabkan oleh partikel energik dari Matahari yang mencapai atmosfer bagian atas bumi dengan kecepatan 45 juta mph (72 juta km/jam), Cosmos melaporkan. Kemudian, medan magnet bumi mengarahkan partikel-partikel tersebut menuju kutub utara dan selatan.
Partikel bermuatan tersebut memasuki atmosfer bumi, menarik atom dan molekul gas, lalu menghasilkan aurora. Proses ini mirip dengan cara kerja lampu neon, ketika molekul dan atom tereksitasi oleh elektron, maka mereka mengeluarkan energi sebagai foton (cahaya) dan harus kembali ke energi aslinya (keadaan dasar).
Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, 0,93 persen argon, dan 0,04 persen karbon dioksida. Atmosfer bumi mengandung sejumlah kecil neon, helium, metana, kripton, ozon, hidrogen, dan uap air.
Ketertarikan terhadap aurora akhir-akhir ini membuat sebagian orang bertanya-tanya apa perbedaan antara cahaya utara dan cahaya selatan. Meskipun perbedaan utama antara keduanya adalah lokasinya di masing-masing belahan bumi, keduanya menawarkan dua pengalaman menonton yang berbeda bagi mereka yang cukup beruntung untuk melihat keduanya.
Di Belahan Bumi Selatan, aurora yang meliputi sebagian besar Antartika, Australia, Amerika Selatan, dan Afrika dikenal sebagai Cahaya Australasia atau Cahaya Selatan. Baik Cahaya Utara maupun Cahaya Selatan disebabkan oleh tumbukan partikel bermuatan Matahari yang sama dan interaksinya dengan atmosfer bumi, namun warna yang dihasilkan oleh kedua peristiwa tersebut sedikit berbeda.
Warna khas yang dihasilkan cahaya selatan adalah hijau dan merah jambu dengan warna merah dan ungu, sedangkan cahaya utara berwarna biru dengan hijau dan putih. Menurut NOAA, musim terbaik untuk melihat aurora adalah ekuinoks musim semi dan musim gugur, yang menandai awal musim semi dan musim gugur.
Tempat terbaik untuk melihat Cahaya Utara adalah Norwegia, Swedia, Finlandia, Islandia, Kanada, dan negara bagian Alaska. Australia, Selandia Baru, Antartika, dan sebagian Amerika Selatan menawarkan lokasi pengamatan Cahaya Selatan yang sangat bagus.