REPUBLICA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mampu mencapai hasil rencana pembayaran dividen sebesar Rp 81 triliun pada tahun 2023. Kementerian yang dipimpin Menteri BUMN Eric Tohir ini juga menargetkan membagikan dividen kepada negara pada tahun 2023. Jumlah tersebut bisa bertambah hingga Rp 85 triliun.
Sekretaris Kementerian BUMN Robin Indrajad Hetari mengaitkan keberhasilan pencapaian target bagi hasil tersebut disebabkan oleh peningkatan kinerja BUMN. Menurut Rabin, setiap BUMN sejak awal bertujuan untuk mencapai indikator kinerja utama (KPI) atau key performance indikator.
“(Dilakukan pembagian) karena target KPI bisa tercapai karena masing-masing pengelola punya target KPI, salah satunya profit,” kata Robin di rubrik media Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (10/6/2024). . .
Perusahaan milik negara yang bergerak di sektor keuangan, seperti Himbara, tetap menjadi pendukung utama dividen pemerintah, kata Rabin. Rabin meyakini pendapatan tersebut tidak lepas dari pendapatan bank-bank pemerintah yang terus meningkat setiap tahunnya.
“GCG (good Corporate Governance) sangat penting untuk meningkatkan dividen. Di Himbra, GCG kuat karena sudah ada otoritas regulasi yang kuat dari OJK,” kata Robin.
Robin menegaskan, GCG atau Good Corporate Governance menjadi salah satu fokus perhatian yang harus dimiliki setiap BUMN. Robin meyakini perbaikan tata kelola perusahaan yang baik akan meningkatkan kontribusi BUMN lainnya terhadap negara.
“BUMN lain masih dalam proses restrukturisasi atau menanyakan masalah. KPI tidak hanya soal penyaluran, tapi juga pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik,” kata Robin.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI Martin Manurong memuji kinerja Menteri BUMN Eric Tuhir atas kemampuannya dalam melakukan transformasi BUMN. Hal ini antara lain disebabkan oleh BUMN yang membayar iuran BUMN kepada pemerintah.
Pada tahun tersebut Pada tahun 2023, BUMN telah mencapai tujuannya untuk membagikan dividen kepada pemerintah sebesar 81 triliun dolar. Lebih lanjut, Eric berencana menambah dividen BUMN menjadi Rp 85 triliun pada tahun 2024.
Saya mengapresiasi kinerja Pak Eric yang berhasil meningkatkan kontribusi BUMN kepada negara melalui dividen Rp 81 triliun. “Ini salah satu hasil kerja luar biasa Pak Eric dalam memimpin proses transformasi BUMN,” kata Martin.
Menurut Ketua DPP Nasdem, Komisi 6 DPR RI terus mendukung pembersihan BUMN yang terlupakan yang dilakukan Kementerian BUMN.
Selain itu, Martin menyarankan agar Kementerian BUMN terus meningkatkan pengendalian terhadap BUMN. Yakni dengan membuat desk pemantauan khusus di Kementerian BUMN.
Legislator Daerah Pemilihan II Sumut ini menjelaskan, peningkatan pengawasan yang dilakukan Kementerian BUMN diharapkan dapat memberikan sistem peringatan dini terhadap permasalahan yang mungkin timbul di BUMN. Tindakan perbaikan dapat diambil pada tahap awal jika tanda-tanda distorsi terdeteksi.
“Jika ada tanda-tanda suatu masalah, bisa ditangani sejak dini. Jadi, setelah terjadi, tidak menjadi masalah yang besar,” kata Martin.