iaminkuwait.com, JAKARTA – Program Studi Magister Ilmu Politik (MIPOL) FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) membuka konsentrasi baru yang fokus pada kajian Islam Yerusalem (Kajian Baitul Maqdis). Program ini merupakan hasil kerjasama Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Institut Al-Isra, Edinburgh, Inggris.
Dalam sambutannya, Mamun Murod Al Barbasi, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, menyampaikan bahwa konsentrasi Kajian Baitul Maqdis yang baru ini memperkuat konsentrasi yang sudah ada di MIPOL.
“Saya sangat mengapresiasi saudara jauh saya, Prof. Dr. Dr. Abd al-Fattah al-Awaisi yang datang bekerja bersama UMJ dan meningkatkan konsentrasinya pada program gelar MIPOL. “Indonesia dan Muhammadiyah sama-sama memberikan perhatian terhadap keadaan dan kondisi Baitul Maqdis,” kata Mamun (7/10/24) dalam video wawancara yang diperoleh redaksi.
Menurut Mamun, masyarakat Indonesia selama ini sangat prihatin dengan keadaan Palestina. Kepedulian terhadap Palestina tidak boleh hanya sekedar menjadi perhatian saja, namun perlu terjalin kerja sama dan kegiatan lain yang dilakukan oleh Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Isyah melalui kegiatan solidaritas atas tuntutan Palestina dan Israel di seluruh Indonesia.
“Tentu ini hanya salah satu bentuk saja, banyak yang masih dilakukan oleh Muhammadiyah, termasuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina, seperti yang sudah beberapa kali dilakukan Lazismu dan lainnya,” ujarnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta menyampaikan terima kasih kepada Profesor Dr. Dr. Abd al-Fattah al-Awaisi sebagai bagian dari Institut Al-Isra.
Sesuai dengan yang disampaikan oleh Profesor Dr. Dr. Abd al-Fattah al-Awaisi mengatakan, studi Baitul Maqdis Universitas Muhammadiyah Jakarta merupakan program magister Islamic Jerusalem Studies yang pertama di perguruan tinggi di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
Alhamdulillah, telah diumumkan guru Magister Studi Baytul Maqdis (Studi Islam Yerusalem) yang pertama (3/10/24) di Universitas Muhammadiyah Jakarta, ”ujarnya.
Menurutnya, itu adalah pilihan yang baik, dimana ilmu pengetahuan pasti akan mendorong perubahan, pembebasan dan peradaban.
“Saya berterima kasih kepada Prof Mamun Muroda selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta yang menyetujui kerjasama program magister ilmu politik fokus Kajian Baitul Maqdis,” pungkas Prof. Dr. Dr. Abd al-Fattah al-Awaisi.
Ketua program studi MIPOL. Lucy Andriani mengatakan kerja sama tersebut terkait dengan pengembangan akademik seperti penelitian di Timur Tengah, khususnya di Yerusalem, dan pertukaran pelajar atau akademik. Hanya sedikit orang, katanya, yang mempelajarinya dari sudut pandang akademis, apalagi penelitian seperti ISRA.
Oleh karena itu Magister Ilmu Politik FISIP UMJ menjalin kerjasama dengan ISRA dengan mengambil spesialisasi di bidang politik internasional. Spesialisasi ini berfokus pada isu-isu Timur Tengah dan Yerusalem
Pekan lalu, Profesor Dr. Dr. Abd Al-Fattah Al-Awaisi mengunjungi Kamp Saladin di Yogyakarta untuk mengikuti kamp intensif dan interaktif selama tujuh hari yang dihadiri oleh lebih dari 100 pengusaha, aktivis dan pendidik yang mempelajari tentang Baitul Maqdis. Saladin Camp diselenggarakan oleh Persatuan Pengusaha Muhammadiyah (SUMU).