iaminkuwait.com, JAKARTA — Anggota Komisi V.I. Nasheem Khan memuji keberhasilan pemerintah melalui Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Selain itu, kata Nashim, salah satu indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh upaya pemerintah dalam mengelola uang. Hal ini ditunjukkan dengan stabilitas perekonomian nasional pada triwulan I tahun 2024 yang mencapai 5,11 persen.
“Melambatnya perekonomian global disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah ketidakpastian dan ketidakstabilan dunia. Yang menarik adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak stabil. Pada triwulan I tahun 2024, perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5,11 persen. “Saat ini meningkat 5,04 persen dibandingkan kuartal sebelumnya,” kata Nashim Khan, Jumat (12/07/2024).
Pengambil kebijakan PKB ini menjelaskan, stabilitas perekonomian Indonesia juga didukung oleh kuatnya permintaan dalam negeri, khususnya alkohol dalam negeri dan investasi yang memenuhi persyaratan Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Bisnis dikatakan baik, terutama di bidang transportasi, pergudangan, akomodasi, makanan dan minuman, serta perdagangan dan pertokoan. Di sisi lain, inflasi bisa dijaga pada angka 2,5 persen. “Ini pertanda baik karena kekuatan perekonomian Indonesia tidak terpengaruh oleh ketidakpastian global,” ujarnya.
Nasheem Khan mengatakan, pendapatan yang tercatat sebesar Rp 1,418 triliun pada tahun 2023 merupakan pertanda baik bagi Menteri Bahlil karena berhasil melampaui 101,3%. Oleh karena itu, tujuan tahun 2024 harus dicapai dengan bijak dan sungguh-sungguh, karena saat ini kemajuan atau perkembangan PSN harus segera dicapai.
“Pemantauan penggunaan dana dan kinerja kebijakan harus terus dikaji dan dievaluasi,” ujarnya.
Meskipun Indonesia merupakan negara yang ekonominya stabil, namun terdapat beberapa faktor yang seringkali menjadi kendala dalam menarik investor asing, seperti keselamatan dan keamanan, karena investor hanya ingin berinvestasi di negara yang hukumnya baik dan aman.
“Investor bisa berinvestasi di negara-negara yang regulasinya baik dan keamanannya terjamin. Dan pada kuartal I 2024, realisasi investasi mencapai Rp 401,5 triliun,” ujarnya.
“Pemerintah (yang digantikan Menteri Investasi) harus stabil dan aman hingga akhir tahun 2024, terutama setelah pergantian kekuasaan. Ini harus menjadi perhatian untuk memperbaiki keadaan,” ujarnya.
Nashim mengatakan perekonomian Indonesia di awal tahun 2024 sangat baik dan patut diapresiasi karena banyak negara maju yang menghadapi inflasi sehingga berdampak besar pada perekonomiannya.
“Peningkatan investasi asing merupakan hal yang baik, yang menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai peluang untuk meningkatkan investasi. Stabilitas perekonomian Indonesia patut diapresiasi terhadap permasalahan dunia, karena banyak negara yang sedang menghadapi permasalahan inflasi, pengangguran dan lain sebagainya. “Indonesia tetap menjadi pilihan investasi bagi investor global,” akunya.
Nasheem Khan juga mengatakan, untuk memastikan investasi asing lebih banyak berinvestasi di Indonesia, Menteri Bahlil dan jajarannya harus melakukan sesuatu, terutama dengan memberikan dukungan dan kerugian yang memadai. Misalnya stabilitas politik dan pemerintahan untuk mencegah terjadinya kerusuhan yang tidak perlu.
Kemudian, lanjut Nashim, pencegahan praktik nekat, khususnya korupsi, yang merupakan hal besar juga harus menjadi prioritas pemerintah untuk meyakinkan investor.
“Selanjutnya, memperkuat kerja sama internasional dengan berbagai negara sahabat, menjaga perekonomian tetap stabil dan andal, serta menjamin ketersediaan barang-barang penting untuk kegiatan komersial dapat membuat Indonesia terus diminati para pengusaha asing,” tegasnya.