iaminkuwait.com, XHAKARTA – Dokter spesialis anak sekaligus Chief Executive Officer (CEO) anak Mesty Ariotedjo mengingatkan para orang tua untuk memantau dan menjaga asupan gula anak saat lebaran 2024. Konsumsi gula yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
“Kalaupun mudik atau berlibur, jangan biarkan anak terlalu banyak mengonsumsi gula jika tidak ingin khawatir,” kata Mesty seperti dikutip dari akun Instagram resmi Badan Perencanaan dan Pembangunan Kependudukan Nasional. Keluarga. . (BKKBN) di Jakarta pada Selasa (16/4/2024).
Dokter peraih gelar Spesialis Anak dari Universitas Indonesia ini menjelaskan, anak yang mengonsumsi gula lebih dari 25 gram gula per hari atau enam sendok teh, lebih besar kemungkinannya terkena gangguan perilaku.
“Anak-anak (yang terlalu banyak gula) mudah marah, cemas, sedih, dan tantrum yang tidak terkendali,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan pentingnya penerapan kebijakan cukai terhadap produk yang mengandung gula, garam, dan lemak untuk mencegah risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung.
“Saat ini peraturan tersebut sedang disosialisasikan dan dikoordinasikan dengan aktor terkait, misalnya Kementerian Keuangan mengenai besaran tarif cukai yang akan diterapkan,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian. . Kesehatan, Eva Susanti.
Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan batasan konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) per orang per hari sebesar 50 gram atau setara dengan empat sendok makan gula pasir, 2000 miligram natrium atau 5 gram atau satu sendok teh garam (natrium). ). /natrium), dan lemak hanya 67 gram atau lima sendok makan minyak goreng.
Ia menjelaskan, konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan, salah satunya kelebihan berat badan atau obesitas.