Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat

iaminkuwait.com, JAKARTA – Dalam satu dekade terakhir, perkembangan sektor pendidikan di Indonesia terus berkembang pesat. Kebijakan dan program yang dikembangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kmendikbudristek) bertujuan untuk menjamin keadilan, kesetaraan, dan meningkatkan akses pendidikan secara keseluruhan. Dampak positif dari kebijakan yang diterapkan tidak hanya dirasakan oleh siswa tetapi juga oleh guru, tenaga kependidikan dan masyarakat luas.

VV Andriani, Kepala Badan Perencanaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menekankan pentingnya upaya untuk memajukan keadilan, kesetaraan, dan memperluas akses terhadap pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerapkan berbagai kebijakan, antara lain program Indonesia Pintar dan persetujuan pendidikan menengah dan tinggi, ujarnya.

“Masih banyak anak yang belum memiliki akses terhadap pendidikan yang memadai, bahkan ada yang tidak bersekolah. “Jadi penting untuk memastikan kebijakan-kebijakan ini berjalan,” kata Vivi dalam webinar Silaturahmi pendidikan gratis yang ditayangkan di kanal YouTube Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Minggu (20/10/2024).

Dikatakannya, dalam lima tahun terakhir, Kemendikbud telah banyak menerapkan kebijakan penting dalam program Merdeka Layjar. Tujuan dari upaya ini adalah untuk memastikan bahwa pengajaran di sekolah lebih berpusat pada siswa dan selaras dengan kemampuan dan kapasitas kelas. Hal ini didukung oleh dukungan finansial yang proporsional seperti dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOS) yang dialokasikan berbeda-beda tergantung wilayah dan tingkat kebutuhan satuan pendidikan seperti SLB dan SMK.

Vivi mengatakan, program Lajar Merdeka tidak hanya meningkatkan prestasi akademik siswa, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pendidikan secara umum. Para guru kini didorong untuk terus belajar dan mengembangkan diri melalui pelatihan di Forum Merkada Mengajar (PMM). “Perubahan pendidikan tidak hanya terfokus pada siswa, tetapi pada tenaga pengajar. Guru kini lebih siap dan berkualitas untuk mengajar lebih efektif,” ujarnya.

Dalam lokakarya yang sama, Fitrina, koordinator nasional komunitas guru kami, menjelaskan dampak menjadi guru bagi Lajjar. Menurutnya, program ini telah membawa perubahan di berbagai bidang dalam teknologi pendidikan, kebijakan, kepemimpinan, dan kurikulum.

“Kebebasan belajar membuat guru semakin bersemangat untuk terus belajar. “Selain meningkatkan kompetensi guru, program ini akan meningkatkan kesempatan dan infrastruktur pendidikan, serta memberikan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi guru,” kata Fitrina.

Susi Sukasih Merdeka Belajar, Ketua Komunitas Sidna/Motor Mom, mengatakan ada lebih dari 200 koordinator yang siap melakukan sosialisasi dari sudut pandang orang tua.

“Makanya kita bantu sosialisasikan. Penontonnya adalah orang tua dan khususnya siswa. Informasi yang paling sering diminta dari siswa adalah ancaman bullying,” ujarnya.

Komunitas orang tua Susi sangat puas dengan program Merdeka Lajar karena sangat berguna dan berguna untuk perubahan saat ini. Ia pun menginspirasi teman-temannya untuk membentuk gerakan keibuan.

“Saya mulai tahun 2022. Saya juga akan mengadakan pelatihan-pelatihan secara daring yang isinya terkait pemutakhiran program ‘Kamu Belajar’ seperti Kurikulum Merdeka, Profil Siswa Pancasil, dan Satuan Pendidikan Pencegahan dan Pemberantasan Kekerasan atau PPKSP, katanya.

Beberapa program favorit Merdeka Belajar antara lain kebijakan transisi yang menyenangkan dari PAUD ke SD; Program PPKSP memberikan ruang aman bagi siswa, guru, dan kepala sekolah; Sistem Informasi Akuntansi Indonesia (SIBI); dan program studi mandiri.

“Jadi sekarang mereka banyak menerapkan pembelajaran berbasis proyek di kurikulum mandiri, sehingga menantang anak-anak untuk berkreasi,” kata Susi.

Sementara itu, Almondo Emmanuel, salah satu penerima manfaat Kurikulum Merdeka Universitas (ICCU), mengatakan Program Kampus Merdeka merupakan hal yang unik dan memberikan dampak positif bagi dirinya.

“Program yang saya ikuti, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, memberikan dampak yang besar bagi saya, membawa banyak perubahan dan kemajuan bagi saya, misalnya meningkatkan semangat, rasa percaya diri, dan daya saing saya,” ujarnya.

Almondo sedang menempuh pendidikan di Program Penelitian Pendidikan Fisika di Fakultas Pedagogi dan Pendidikan Universitas Merake Moussamus. Program MBKM yang diikutinya adalah Program Pertukaran Mahasiswa Mandiri (PMM) Angkatan 4 dan meraih penghargaan sebagai pimpinan terbaik PMM 4 INBOUND UI.

Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan dan mengembangkan kebijakan pendidikan yang ada untuk memastikan tercapainya tujuan ambisius Indonesia Emas 2045. Dalam konteks ini, perkembangan pendidikan nasional dalam sepuluh tahun terakhir merupakan langkah penting dalam upaya tersebut. Menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis namun juga siap menghadapi tuntutan global yang semakin meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *