Rencana Pemblokiran Aplikasi X, Ini Reaksi Pengguna

iaminkuwait.com, JAKARTA – Penolakan terhadap rencana pemblokiran X Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus berkembang di kalangan pengguna internet. Kata kunci #rejectblockx menduduki posisi topik terpopuler di X pada Minggu sore (16 Juni 2024).

Hingga 11 Januari, terdapat 116.000 postingan terkait penolakan pemblokiran X pada WIB. Berikutnya, kata kunci ‘Kominfo’ menempati posisi kedua tren dengan 97.800 postingan.

“Apakah X sudah diblokir serius oleh Kominfo? Kita melihat segala sesuatu dari sisi negatifnya tanpa mengetahui lebih banyak sisi positifnya. “Tahukah Anda bahwa X membantu banyak usaha kecil? Kebanyakan dari mereka membantu dan mengumpulkan dana atau informasi lainnya.

“Tidak hanya menguntungkan UMKM tapi juga Ajaib.” “Sebenarnya mesum itu otaknya @Kemkominfo.” Akun @gonzo** menyatakan dalam sebuah tweet.

Eva Sri Diana Chaniago, pegiat media sosial yang juga berprofesi sebagai dokter, juga menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pemblokiran X. Ia mengatakan, jika pemerintah ingin memberantas pornografi dan perjudian online, sebaiknya pemerintah memblokir situs perjudian online dan MeChat, bukan X.

“Apakah Anda benar-benar ingin memblokir pornografi atau ingin memblokir suara orang lain? Sekarang, akui saja!! Orang suka dikendalikan. “Kalau mau serius, blokir dulu perjudian online dan Michat,” kata Eva Sri dalam tweetnya di X.

Informasi: Kementerian Komunikasi dan Informatika secara resmi telah memperingatkan platform media sosial X untuk mengikuti peraturan Indonesia tentang konten pornografi. Peringatan resmi tersebut rupanya disampaikan langsung oleh Kominfo kepada perwakilan X yang membidangi operasional media sosial.

“Soal regulasi X-porn, kami sudah menulisnya. “Tapi kalau masih diperbolehkan, kami akan tutup di Indonesia dan blokir

Pernyataan tersebut disampaikan Budi menanggapi pertanyaan anggota DPR RI yang mempertanyakan perkembangan platform X di Indonesia setelah X secara terbuka mengizinkan pengguna mengunggah konten pornografi ke layanan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *