iaminkuwait.com, JAKARTA – Panggilan menginap sedang menjadi tren di kalangan remaja dan orang dewasa yang menjalin hubungan jarak jauh. Istilah tertidur menggambarkan aktivitas panggilan video atau audio yang dilakukan oleh dua orang di lokasi berbeda, tepat sebelum tertidur atau bahkan sebelum tertidur.
Selain mempererat hubungan, panggilan tidur juga bisa berdampak pada kesehatan. Henning Pujasari, pemerhati masalah tidur Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia (UI), mengatakan kebiasaan menelpon sebelum tidur bisa berdampak buruk terutama pada kualitas tidur.
Selain itu, dampak yang paling nyata adalah bahaya paparan cahaya dari layar smartphone. “Paparan sinar UV dari gawai dapat mengganggu produksi melatonin, hormon penyebab kantuk,” kata Henning dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (30/7/2024).
Karena panggilan tidur terjadi sebelum waktu tidur, lanjut Henning, suara atau suara bising dari telepon dapat dengan mudah mengganggu tidur. Faktanya, untuk mendapatkan manfaat dari tidur atau tidur restoratif membutuhkan durasi, kedalaman, dan tidur yang lengkap dan tanpa gangguan.
Kebiasaan tidak sehat lainnya yang banyak dilakukan remaja, menurut Henning, adalah bermain game hingga larut malam, menonton drama online, atau bermain gadget karena sibuk browsing media sosial. Ia menjelaskan, untuk mendapatkan tidur yang restoratif, seseorang sebaiknya berhenti bermain gadget satu hingga dua jam sebelum jadwal tidur.
“Jadi jika Anda tidur pada pukul 22.00, disarankan agar Anda tidak menggunakan perangkat pada pukul 21.00.” Henning yang juga pengajar di FIK Ul mengatakan, “Akan lebih bermanfaat lagi jika bisa dilakukan 2 jam sebelumnya.”