iaminkuwait.com, JAKARTA — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun terakhir. Indonesia juga mampu membangkitkan perekonomian di tengah kondisi ketidakpastian global.
Kita patut bersyukur, Alhamdulillah, Indonesia termasuk salah satu dari sedikit negara yang bisa pulih dengan cepat dan terus berkembang, kata Jokowi di Gedung Nusantara saat Rapat Tahunan MPR dan Rapat Gabungan DPR – DPD 2024. Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Badan Pusat Statistik (BPS) mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia atau produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,11 persen year-on-year (yoy) pada kuartal I tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi tersebut menyebabkan peningkatan jumlah rumah tangga. konsumsi sebesar 2,62 persen. Yo.
“Perekonomian Indonesia tumbuh lebih dari 5 persen, meski banyak negara yang tidak tumbuh dan melambat,” kata Jokowi.
Bahkan wilayah timur Indonesia seperti Papua dan Maluku mencapai pertumbuhan lebih dari 6 persen, dan Maluku Utara berhasil tumbuh lebih dari 20 persen. Inflasi terkendali pada kisaran 2-3 persen, sementara banyak negara mengalami inflasi yang tinggi, bahkan ada yang mencapai 200 persen.
“Kemiskinan ekstrem bisa kita turunkan dari 6,1 persen menjadi 0,8 persen pada tahun 2024. Kita bisa menurunkannya dari dulu 37,2 persen menjadi 21,5 persen pada tahun 2023,” jelas Jokowi.
Tingkat pengangguran diperkirakan turun menjadi 4,8 persen pada tahun 2024 dari sebelumnya 5,7 persen. Upaya untuk melindungi masyarakat berpenghasilan rendah juga memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat.
Hal ini terlihat dari anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun sebesar Rp361 triliun yang digunakan untuk membiayai layanan kesehatan bagi lebih dari 92 juta peserta JKN setiap tahunnya, mulai dari anak-anak hingga lansia, yang disiarkan di Indonesia.
Kemudian, dana Kartu Indonesia Pintar sebesar Rp 113 triliun selama 10 tahun digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa setiap tahunnya mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi/sekolah profesi di Indonesia. Program Keluarga Harapan bernilai Rp 225 triliun selama 10 tahun untuk memperbaiki kondisi keuangan 10 juta keluarga miskin setiap tahunnya. Anggaran sebesar Rp60,3 triliun digunakan untuk pekerjaan pertama selama 5 tahun guna meningkatkan keterampilan 18,8 juta pekerja yang dikerahkan di Indonesia.
“Inilah pembangunan yang kita inginkan bersama. Pembangunan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan melibatkan masyarakat luas. Pembangunan membuka peluang untuk tumbuh bersama, kata Jokowi.