iaminkuwait.com, JAKARTA — Konsultan penyakit endokrin dan metabolik, dokter spesialis penyakit dalam dr Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD menganjurkan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan gula darah pada trimester pertama atau kedua. Dengan begitu, jika diabetes gestasional terdeteksi maka bisa diobati sedini mungkin.
“Untuk masalah kehamilan, usahakan untuk menurunkan gula darah yang biasanya lebih rendah dibandingkan diabetes. “Saat hamil, seringkali terjadi masalah pada janin,” kata dokter lulusan Universitas Bravia ini.
Diabetes gestasional adalah diabetes yang hanya terjadi selama kehamilan. Sebelum seorang wanita hamil, kadar gula darahnya mungkin tinggi atau tidak, kata Rulli. Namun begitu hamil, kadar gula darah meningkat dan menurun lagi setelah melahirkan.
Rulli mengatakan diabetes gestasional berbeda dengan wanita yang mengidap diabetes tipe 1 dan tipe 2 saat hamil. Kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang berujung pada resistensi insulin.
“Saat hamil, terjadi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan resistensi insulin. Saya punya insulin, tapi tidak bekerja dengan baik. “Jadi setelah bayi lahir, kadar hormon turun dan resistensi insulin menurun sehingga gula darah menjadi lebih rendah,” ujarnya.
Diabetes gestasional dipengaruhi oleh faktor genetik, kata Rulli. Oleh karena itu, deteksi dini diabetes gestasional penting dilakukan, terutama jika calon ibu memiliki faktor risiko diabetes dalam keluarga.
Jika gula darah tidak terkontrol pada ibu hamil penderita diabetes gestasional, dikhawatirkan bayi baru lahir akan memiliki berat badan lebih dari bayi normal. Karena kondisi ini, maka persalinannya harus melalui operasi caesar atau operasi caesar.
Menurut Rulli, ibu dengan diabetes gestasional lebih besar kemungkinannya mengalami ketuban pecah dini atau ketuban pecah dini. Selain itu, bayi yang lahir melalui jalan lahir juga lebih mungkin mengalami distosia bahu, atau bahu bayi menempel di panggul ibu.
Diabetes gestasional secara umum dianggap berbeda dengan diabetes jenis lainnya, kata Rulli, karena pengobatan kondisi tersebut berbeda dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 karena penyebabnya berbeda.
“Setelah ia melahirkan, gula darahnya akan normal, meski berisiko terkena diabetes tipe 2. Oleh karena itu, sebaiknya jaga gula darahnya, terutama di bulan keenam kehamilan,” kata Ruley.