iaminkuwait.com, JAKARTA – Irna Manauli, psikolog yang juga Direktur Menauli Consulting Medan, mengatakan agar para penjudi online melakukan detoksifikasi agar tidak semakin kecanduan game tersebut.
“Sebaiknya mereka melakukan detoksifikasi, artinya menghindari permainan judi online minimal tiga minggu,” kata Irna di Medan, Selasa (11/12/2024).
Selama proses detoksifikasi, mereka dapat mempraktikkan kebiasaan lain yang lebih positif dalam mengatasi stres, seperti berolahraga atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang bermakna, katanya.
Selain itu, Irna mengatakan pengobatan psikologis melalui terapi perilaku kognitif juga dinilai cukup efektif. Sebab, terapi juga bisa dilakukan dengan mengaktifkan peran dukungan sosial dari lingkungan.
Sebab, para penjudi online yang sudah masuk kategori adiksi sudah masuk dalam kategori perjudian patologis, yaitu perjudian patologis, sehingga kebiasaannya sulit dihentikan, kata Ern.
Katanya, seperti pecandu narkoba, mereka sangat ingin berhenti tapi malah ketagihan. Jadi, ketika Anda tidak sedang berjudi Anda merasa cemas. Sebab, mereka merasakan kegelisahan yang harusnya kembali bermain game.
Selain itu, Irna mengatakan, pada awalnya mereka juga mengalami toleransi yaitu. kebutuhan yang semakin meningkat, sehingga para penjudi hanya perlu bertaruh dalam jumlah kecil di awal.
“Tapi, lama kelamaan kebutuhan untuk bertaruh dalam jumlah besar semakin meningkat. Sehingga mereka kemudian menguras tabungannya atau mencuri atau menggunakan jasa pinjaman online, yang justru memperburuk permasalahan mereka.
Menurut Irna, penjudi online tampak berkembang ketika mereka tidak bekerja atau melakukan aktivitas apa pun. Umumnya, seperti bentuk kecanduan lainnya, penjudi mengalami rasa bosan atau bosan, merasa kesepian, stres, dan lain-lain.
“Ini adalah situasi yang dialami oleh banyak pengangguran dengan harapan yang tidak realistis akan keuntungan dalam waktu dekat,” katanya.