iaminkuwait.com, JAKARTA – Kesehatan global menjadi isu yang terus mendapat perhatian dari berbagai kalangan, termasuk para ilmuwan yang terus berupaya melakukan inovasi. Alasan utamanya adalah kesehatan merupakan hak asasi manusia yang berkaitan erat dengan produktivitas manusia untuk menunjang kehidupan dan pembangunan masyarakat.
Pengalaman menunjukkan bahwa ancaman kesehatan global tidak dapat diatasi sendiri dan memerlukan kerjasama internasional untuk mengatasinya, termasuk kerjasama antar organisasi internasional masing-masing negara dan bersifat multidisiplin dan multidisiplin.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan, kolaborasi juga dapat dimulai dengan penelitian bersama untuk mengembangkan penemuan seperti vaksin, pengobatan alternatif, atau langkah yang lebih efisien untuk menegakkan diagnosis pasti. Akurasi yang lebih akan sangat berguna di masa depan.
Diakui sebagai Premium, UKRIDA juga sangat tertarik dengan bidang kesehatan bahkan berencana menjadi fasilitas unggulan di bidang medis berbasis teknologi dan aplikasi kecerdasan buatan (WHO). Untuk itu UKRIDA membuka peluang bekerjasama dengan dunia industri untuk mengembangkan kerja sama bagi kemanusiaan khususnya di bidang kesehatan. Berdasarkan komitmennya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, UKRIDA bekerja sama dengan Actxa Pte. LLC (“Actxa”), dengan keselarasan nilai dan tujuan yang strategis.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Research and Cooperation Agreement (RCA) antara UKRIDA dan Actxa dilakukan pada hari Rabu 24 Juli 2024 di Kampus I oleh Perdana Menteri UKRIDA, Prof. Dr.-Ing., Ir. Herman Parung, M.Eng., dan CEO Actxa Pte. Marcus Soo. Sementara itu, penandatanganan perjanjian kerjasama penelitian dilakukan oleh Wakil Rektor I UKRIDA Bidang Pengembangan Akademik dan Inovasi, Ph.D. Tn. Oki Sunardi, ST, MM, IPM, ASEAN Eng., dan Profesor Emeritus Satvinder Singh Dhaliwal, Penasihat dan Konsultan Penelitian Klinis Actxa.
Profesor UKRIDA Hermann Parung menyambut baik kerjasama penelitian ini dan mengatakan: “Baik UKRIDA maupun Actxa memiliki komitmen yang kuat terhadap inovasi dan pengembangan solusi kesehatan preventif. Diharapkan kerjasama ini dapat mempercepat pengembangan solusi medis yang inovatif sehingga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. -keberadaan individu dan komunitas.”
Pemandu berikutnya. Herman Parung juga menyatakan keyakinannya terhadap kemitraan ini, dengan mengatakan: “Kami yakin bahwa kemitraan ini akan menciptakan kemajuan yang signifikan di sektor kesehatan dan memperkuat hubungan antar institusi kami.”
Sementara itu, CEO Actxa Marcus Soo mengatakan: “Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan UKRIDA dan menandai tonggak penting bagi Actxa saat kami memulai kemitraan pertama kami dengan universitas di Indonesia yang melakukan penelitian di rumah sakit. Kemitraan ini mencerminkan komitmen bersama kami terhadap inovasi dan memperkuat individu dengan alat untuk membuat keputusan gaya hidup yang terinformasi dan positif Pernyataan dari CEO Actxa Dr. Amanda Dianky, dari mitra Actxa LIF, mengatakan “Kolaborasi ini akan membuka banyak peluang untuk mengimplementasikan teori dan ilmu pengetahuan menjadi kenyataan sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan. Apalagi potensi inovasi dari kolaborasi seperti ini sangat besar.”
Kepala Laboratorium Penelitian Terpadu Ilmu Kesehatan dan Kedokteran UKRIDA, PhD. Eka Widrian Suradji, Ph.D. D., mengatakan “Peran UKRIDA adalah mempelopori kemajuan ilmu kesehatan dan adopsi kecerdasan buatan sebagai teknologi inovasi terdepan, yang menjadi fokus utama kegiatan penelitian dan pengembangan kami. Pengembangan UKRIDA Proyek penelitian bersama ini akan membawa manfaat besar bagi UKRIDA dan Actxa memiliki minat yang besar.” Sesuai dengan minat Dr. UKRIDA untuk mengembangkan layanan kesehatan berbasis teknologi inovatif, terlihat jelas bahwa BGEM Actxa memiliki potensi yang besar. dalam pengkajian dan pengendalian metabolisme glukosa, apalagi diabetes merupakan salah satu penyakit metabolik utama yang perlu dicegah dan ditangani Proyek bersama dengan Actxa untuk mengembangkan BGEM dan menyesuaikannya dengan penduduk Indonesia, akan menjadikan UKRIDA sebagai pionir dalam teknologi pencegahan dan pengendalian penyakit kronis di Indonesia.