iaminkuwait.com, JAKARTA – Klinik Matematika dan Sains kembali menggelar Kompetisi Matematika Nalaria Realistis (KMNR) ke-19 dan Olimpiade Guru Matematika (OGM) ke-9 di Ecovention Hall, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta e Minggu digelar 04 /2024). Acara ini menjadi dorongan penting bagi perkembangan pendidikan dan kompetisi matematika di Indonesia.
Acara dibuka dengan penampilan gemilang tari Reog Ponorogo yang mewakili budaya Jawa Timur, dilanjutkan dengan sambutan dari Brigjen TNI Aminudin yang mengajak para peserta untuk berkompetisi secara sportif, dan sambutan dari Ridwan Hassan Saputra selaku Presiden-Direktur. dari Klinik Pendidikan MIPA (KPM) yang sekaligus membuka secara resmi acara KMNR ke-19 dan Babak Final OGM ke-9.
Dalam sambutannya, Ridvan menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya acara ini dan menyampaikan harapannya agar kompetisi ini dapat menjadi motivasi bagi para peserta untuk lebih meningkatkan kemampuan matematikanya.
Pada tahap akhir KMNR-19 dan OGM-9 ini juga terdapat wadah pertemuan antar KPM jurusan dengan peserta dari berbagai daerah sehingga membantu para mahasiswa untuk menjadi juara dalam kompetisi tersebut. H.M. Arodhi selaku pengurus cabang KPM Surabaya menceritakan persiapannya menghadapi babak final.
“KPM cabang Surabaya berusaha memfasilitasi pemberangkatan peserta ke Jakarta dengan biaya yang minim agar tidak membebani para orang tua. Alhamdulillah tahun ini KPM cabang Surabaya berhasil mengirimkan sekitar 5 bus dengan jumlah peserta sekitar 130 orang dan mengirimkan 120 teman.”
Sambutan positif dari orang tua siswa turut menyambut putaran terakhir KMNR dan OGM tahun ini. Mereka mengapresiasi soal-soal yang disajikan sebagai tantangan menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan mereka membandingkan kemampuan matematika anak laki-laki dan perempuan di negaranya.
Tony, ayah dari siswa Ansani Gainsan Alken kelas 7 SMP 5 Yogyakarta, mengungkapkan harapannya agar KMNR dapat diadakan setiap tahun karena dinilai merupakan acara yang sangat baik dan bermanfaat.
Sementara yang menjadi sorotan adalah prestasi Esther Gloria Abigail Mamesa, siswa kelas 10 SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta yang berhasil meraih medali emas pada KMNR-19. Ester yang sudah 10 tahun mengikuti KMNR sejak kelas 1 SD menceritakan kesan dan tanggapan positifnya terhadap kompetisi ini. Ia menekankan, penting untuk tetap fokus pada masalah dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Meski dihadapkan pada permasalahan sulit dalam geometri, Ester tidak takut dan menyelesaikan setiap permasalahan dengan tekad.
Sementara itu, anggota OGM Muslih Hassan Pambudi dari SMP Semesta 2 Semarang juga menceritakan pengalamannya. Baginya, kualitas penyelesaian masalah jauh lebih penting daripada jumlah tugas yang diselesaikan. Pengalamannya menjadi inspirasi bagi peserta lain untuk menerapkan strategi yang lebih cerdas ketika menghadapi kompetisi serupa di masa depan.
Oleh karena itu, keberhasilan KMNR-19 dan OGM-9 tidak hanya mencerminkan komitmen KPM terhadap pengembangan pendidikan matematika, namun juga menjadi inspirasi bagi peserta untuk terus berkembang dan berprestasi di bidang tersebut.
Kami berharap suksesnya pelaksanaan KMNR dan OGM tahun ini dapat meningkatkan minat dan semangat siswa dan guru Indonesia untuk belajar matematika dan mengikuti kompetisi matematika yang berkualitas.
Ridwan berharap jumlah peserta KMNR dan OGM semakin bertambah dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tahun ini pesertanya puluhan ribu, saya berharap tahun depan pesertanya ratusan ribu bahkan jutaan.
Ridwan juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai yang ada di tim KPM. “Terima kasih kepada seluruh jajaran dan tim KPM yang telah mensukseskan acara ini sehingga menjadi acara ibadah kepada Allah SWT.”