iaminkuwait.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat transformasi digital untuk menjaga daya saing di sektor perbankan nasional. Melalui penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan layanan berbasis cloud, BNI bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan layanan yang lebih inovatif dan adaptif kepada nasabah.
Toto Prasetio, Direktur Teknologi dan Operasional BNI, mengatakan AI dan cloud merupakan elemen kunci dalam upaya transformasi digital yang mencakup berbagai segmen bisnis mulai dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga korporasi besar. Teknologi ini diyakini dapat mempercepat adaptasi digital di semua sektor sehingga pada akhirnya memperkuat daya saing.
“Teknologi AI di sektor perbankan bukan lagi sesuatu yang baru. “Beberapa aktivitas seperti percakapan perbankan, hiper-personalisasi, dan deteksi penipuan berbasis AI sudah mulai diterapkan di beberapa bank di Indonesia, termasuk BNI,” kata Toto dalam diskusi di BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Selasa (8/10/2024).
Menurut Toto, layanan berbasis cloud memungkinkan penghematan waktu dan peningkatan efisiensi proses bisnis. Di sisi lain, AI membantu karyawan fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan kreativitas dan pemecahan masalah, sehingga meningkatkan produktivitas.
Laporan dari Amazon Web Services (AWS) menunjukkan bahwa adopsi cloud dan AI oleh UMKM di Indonesia berpotensi menghasilkan nilai ekonomi tahunan sebesar Rp 79,6 triliun pada tahun 2030. Saat ini, baru sekitar 29 persen UKM yang menggunakan teknologi cloud, menandakan potensi pertumbuhannya masih sangat tinggi.
Untuk itu, Toto mendorong kolaborasi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mempercepat transformasi digital UKM melalui teknologi seperti cloud, AI, dan machine learning.
Associate Market Analyst IDC Indonesia memperkirakan bahwa cloud di Indonesia akan mencapai $1,3 miliar pada tahun 2025, sejalan dengan adopsi teknologi digital secara massal di berbagai industri. Hal ini memberikan peluang besar bagi perbankan, termasuk BNI, untuk terus berinovasi di bidang layanan digital.
Sebagai langkah nyata, BNI meluncurkan aplikasi Digital Contact Center yang menggunakan teknologi AI yang terintegrasi dengan machine learning dan Natural Language Processing (NLP). Aplikasi ini memungkinkan nasabah berkomunikasi lebih mudah dan cepat dengan contact center BNI yang pertama di Indonesia.
Selain itu, pada Juli 2024, BNI juga merilis aplikasi wonder banking terbaru dari BNI yang menghadirkan layanan keuangan dalam tiga dimensi – wawasan, transaksi, dan pertumbuhan – yang menampilkan perjalanan finansial nasabah masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Inovasi terkini lainnya adalah Platform Digital Terintegrasi Baru, yang dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan bisnis.
Sejalan dengan hal tersebut, BNI sebagai bank BUMN yang mendapat mandat sebagai bank global juga melakukan transformasi digital secara bertahap dengan mengadaptasi format toko digital BNI agar sesuai dengan lokasi dan karakteristik toko.
Komitmen BNI dalam menjangkau nasabah di pelosok juga diwujudkan melalui BNI Agen46 yang hadir di daerah Terdepan, Tertinggal, dan Terjauh (3T), menjamin pemerataan akses layanan perbankan di seluruh Indonesia.
Toto menambahkan, transformasi yang dilakukan BNI tidak hanya fokus pada teknologi, namun juga tata kelola perusahaan yang berkelanjutan. Melalui prinsip Good Corporate Governance (GCG), BNI berupaya mencapai pertumbuhan bisnis yang kokoh dan berkelanjutan di masa depan.
“Dengan transformasi digital yang tengah berjalan, BNI optimis mampu meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada nasabah dan memperkuat posisi sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia,” tutup Toto.