Otorita IKN Bakal Uji Coba Taksi Terbang pada Juli 2024

iaminkuwait.com, JAKARTA – Otoritas Ibu Kota Kepulauan (OIKN) berencana menguji coba taksi terbang (sky taxis) atau proof of Concept (POC) IKN di Samarinda, Kalimantan Timur.

Mohammed Ali Berawi, Deputi Komisioner IKN Bidang Transformasi Hijau dan Digital, di Jakarta, Senin (27/5/2024). “Ada Hyundai dari Korea Selatan yang ingin menguji taksi terbang POC pada bulan Juli.”

Ali mengatakan dalam sidang Juli lalu bahwa Hyundai akan melibatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk menggunakan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto sehubungan dengan uji coba taksi terbang.

OIKN juga melakukan uji coba taksi terbang di Bandara Budiarto Kurug Tangerang tahun lalu; Taksi terbang yang diuji di sini berasal dari perusahaan China EHang yang berkapasitas dua orang.

Ali berkata: Taksi terbang yang akan diuji di Kota Samarinda memiliki kapasitas lebih besar karena memiliki lima kursi.

Ia mengatakan, taksi terbang ini berpotensi menjadi alat transportasi umum, dan taksi terbang juga menggunakan baterai sebagai sumber energinya. Kapasitas baterai tersebut memungkinkan taksi terbang tersebut terbang hingga 100 km sekali di udara.

Jadi jika teman-teman ingin ke Balikpapan Kalimantan Timur atau Palu Sulawesi Tengah tidak perlu lagi singgah di Makassar atau Jakarta dengan penerbangan reguler, bisa langsung menuju tujuan menggunakan taksi terbang, ujarnya.

OIKN sendiri saat ini sedang melakukan evaluasi, pembahasan dan perhitungan keekonomian agar taksi terbang IKN dapat terjangkau oleh masyarakat luas.

Ali berkata: “Yang jelas kalkulasi ekonomi penting untuk memastikan biaya tidak dibebani masyarakat. Kami pasti akan menilai dan mempertimbangkan hal ini demi kepentingan publik.”

Selain Hyundai, ada juga Boeing Wisk asal AS yang sedang mengembangkan taksi terbang dengan platform drone dan berminat melakukan uji coba di IKN. Menurut Ali, karena taksi terbang di seluruh dunia masih dalam tahap pengembangan, maka belum ada yang namanya komersialisasi.

Karena taksi terbang masih perlu mengembangkan teknologi dan peraturan perundang-undangan untuk penggunaan wilayah udara, dan seluruh dunia masih berupaya mengatasi kedua masalah tersebut.

“Di Indonesia, kami telah membentuk tim teknis antara Hyundai dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI agar kami bisa mengembangkan taksi terbang di masa depan,” kata Ali.

Ali menambahkan, telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Hyundai dan PTDI. PTDI diharapkan mampu mentransfer ilmu untuk mengembangkan taksi terbang di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *