iaminkuwait.com, MANCHESTER – Badai cedera melanda Manchester United sepanjang musim. Lini belakang tim sangat sibuk.
Hal ini membingungkan manajer United Erik Ten Haag. Dia mengonversi 32 gol untuk empat bek Setan Merah. Secara khusus, ia menurunkan 13 rekannya di jantung pertahanan.
Hal ini jarang terjadi di klub mana pun. Biasanya hanya tiga atau empat tempat parkir. MU kembali menghadapi masalah.
Selain itu, tidak ada pemain yang tertinggal. Anda selalu berubah. Pasalnya, Tyrell Malacia dan Luke Shaw kerap dirawat di ruang perawatan.
Dia juga mencoba sepuluh. Terkadang ia bergantian antara dua bek kanan Diogo Dalot dan Aaron Wan-Bissaka di sisi kiri. Dalot itu mudah. Wan-Bisaka bukanlah orang asing.
Itu tidak kembali ke sana. Sang arsitek pernah memerankan Victor Lindelof di area ini. Lindelof adalah bek tengah.
Dan hasilnya terlihat jelas. Lini belakang United rentan jika terus menekan. Setan Merah baru-baru ini mencetak empat gol tanpa balas saat bertandang ke Crystal Palace. Saat itu, Ten Hague mengalahkan Jonny Evans-Casemiro di lini pertahanan.
Beberapa jam lagi, MU akan menghadapi Arsenal di Liga Inggris 2023/24. Setan merah bertindak sebagai tuan rumah. Jadi pertandingan berlangsung di Stadion Old Trafford pada Minggu (12/5/2024) pukul 22:30 WIB.
Ada laporan bahwa beberapa bek United sedang dalam masa pemulihan dari cedera. Salah satunya adalah Lisandro Martinez. Pemain asal Argentina ini sudah lama berkecimpung di bidang medis.
Ia siap memperkuat tim di laga-laga penting ke depan. Namun, Ten Haag tidak setuju. Sang arsitek merasa masih banyak yang harus diatasi tim agar bisa mencapai level moral tertinggi.
Dia melanjutkan: “Mereka semua mencoba bermain. Kemarin Licha datang kepada saya ingin bermain melawan Arsenal, tapi dia belum siap. Dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk bersiap.”
Kini Victor Lindelof dan Raphael Varane juga bersedia bermain. Sepuluh perempuan itu menguasai lagi. Menurutnya, dua nama terakhir bisa terungkap nanti pada final Piala FA melawan Manchester City.
Pada dasarnya, Ten Haag meyakini hal terpenting di level profesional adalah kepentingan tim. Namun karakter pemain juga penting. Ia tidak mau mengambil risiko yang bisa merusak kariernya.
“Ini tentang masa depan mereka, karier mereka,” kata mantan pelatih Ajax Amsterdam itu.