iaminkuwait.com, JAKARTA – Community Lead Indo Premier Securitas (IPOT) Enga Septianus mengimbau pelaku pasar memperhatikan neraca perdagangan Indonesia dan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang keduanya akan dirilis pada Rabu (15). . /5/2024) minggu ini.
Terkait sentimen neraca perdagangan Indonesia, Angga mengatakan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjio meyakini cadangan devisa Indonesia akan kembali didukung oleh masuknya dana asing ke pasar keuangan dan surplus neraca perdagangan yang lebih tinggi. Terkait inflasi AS, inflasi masih akan turun ke target The Fed sebesar 2 persen karena kenaikan biaya perumahan dan sewa yang moderat, kata Enga di Jakarta, Senin (13/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan, ada tiga sentimen yang mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu yang hanya bertahan tiga hari. Sentimen tersebut didorong oleh data produk domestik bruto (PDB) Indonesia, dividen badan usaha milik negara (BUMN) sektor pertambangan, dan nilai tukar rupee terhadap dolar AS yang berada di bawah Rp16.000.
Ia menjelaskan, PDB Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen year-on-year pada kuartal I 2024, sedangkan pada kuartal tersebut turun sebesar 0,83 persen quarter-on-quarter (qoq).
Sementara itu, tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tahunan tertinggi adalah administrasi pemerintahan yang tumbuh sebesar 18,88 persen (year-on-year), jasa kesehatan sebesar 11,64 persen (year-on-year), dan jasa dunia usaha sebesar 9,63 persen (year-on-year). ) ).
“Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan PDB Indonesia secara year-on-year adalah peningkatan konsumsi LNPRT sebesar 24,29 persen (year-on-year), peningkatan konsumsi pemerintah sebesar 19,90 persen (year-on-year), dan peningkatan konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen (year-on-year),” kata Enga.
Terkait dividen BUMN sektor pertambangan, PT Antam Tbk (ANTM) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membagikan dividen tahun buku 2023 dengan imbal hasil besar masing-masing 100 persen dan 75 persen dari laba bersih.
Sementara itu, AS terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar yang berada di bawah Rp 16.000, Angga menjelaskan, hal tersebut disebabkan kenaikan suku bunga acuan dan cadangan devisa yang disalurkan Bank Indonesia (BI). Hal ini menyebabkan cadangan devisa Indonesia turun menjadi US$136,2 miliar dari sebelumnya US$140,40 miliar, kata Angga.