Jangan Sampai Anak Jadi Pecandu Gula, Orang Tua Harus Lakukan Ini

iaminkuwait.com, JAKARTA — Permasalahan konsumsi gula berlebih pada anak dinilai sangat memprihatinkan. Kandungan gula yang tinggi pada makanan dan minuman olahan dikhawatirkan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari obesitas, diabetes, hingga kerusakan gigi.

Untuk itu, peran orang tua sangat penting dalam membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini. Dokter Spesialis Anak Siska Mayasari Lubis mengatakan, orang tua sebaiknya menciptakan pola makan dan gaya hidup yang sehat untuk mencegah anak mengonsumsi gula berlebih yang dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.

Siska mengatakan, banyak hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah anaknya kecanduan gula, seperti membatasi jajanan manis di rumah, menganjurkan makan bersama untuk mengontrol nutrisi, menghindari gula berlebih, dan mengutamakan pola hidup sehat. “Gaya hidup sehat tidak cukup hanya dengan mengurangi gula atau membatasi kalori. Namun yang perlu ditekankan kembali adalah edukasi tentang aktivitas fisik. Berdasarkan rekomendasi CDC, mulai usia 3-5 tahun, anak diharapkan aktif secara fisik. Hari penting bagi pertumbuhan dan perkembangan,” kata Siska, Selasa (26/11/2024) dalam siaran persnya.

Ia berharap para orang tua mendorong anaknya untuk aktif saat bermain, seperti melompat atau mengendarai sepeda roda tiga. Setelah itu, usia 6-17 tahun, aktivitas intensitas sedang hingga berat diharapkan menjadi aktivitas fisik 60 menit atau lebih setiap hari, termasuk aktivitas aerobik, ujarnya.

Ia juga menyarankan untuk membatasi asupan gula maksimal kurang dari 10 persen dari total asupan energi. Oleh karena itu, ada banyak risiko jangka pendek dan jangka panjang yang terkait dengan konsumsi gula yang tinggi pada anak-anak, mulai dari lonjakan energi, gangguan mood, hingga diabetes.

Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan diabetes pada anak-anak dan orang dewasa karena mengurangi resistensi insulin. Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi awal dari banyak penyakit kronis lainnya seperti sindrom metabolik, hipertensi, penyakit kardiovaskular, penyakit hati, dan penyakit ginjal. “Kemudian ada penyakit saluran cerna, lalu ada gangguan saraf yang berhubungan dengan masalah psikologis dan masalah tulang atau masalah ortopedi,” ujarnya. 

Dalam jangka pendek, masalah seperti lonjakan energi, kehilangan penglihatan, dan kerusakan gigi bisa terjadi, kata dokter. Ia mengatakan konsumsi gula yang tinggi dalam jangka panjang dapat mengganggu kemampuan otak anak dan menyebabkan perubahan neurokimia. Jalur menuju otak menjadi kurang sensitif, katanya, sehingga menyebabkan perilaku kecanduan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *