iaminkuwait.com, JAKARTA — Dr. Dirga Sakti Rambe, dokter spesialis penyakit dalam dari Persatuan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), membahas dampak infeksi bakteri Neisseria meningitidis yang dapat menyebabkan meningitis pada manusia. Salah satunya adalah sakit kepala parah.
“Kapan Anda curiga terkena meningitis? Jadi ingat letak meningitisnya di kepala, di selaput otak. Jadi biasanya masalah terbesarnya adalah sakit kepala yang hebat,” ujarnya dalam diskusi tentang meningitis. Pengambilan vaksin secara online di Jakarta pada Selasa (24 April 2024).
Dirga menegaskan, sakit kepala orang yang terinfeksi bakteri ini sangat parah sehingga berbagai jenis obat tidak ada gunanya.
Ia melanjutkan, gejala selanjutnya adalah demam tinggi dan perasaan tidak tahan terhadap cahaya. Oleh karena itu, dokter biasanya memeriksa pasien dengan metode kekakuan oksipital.
Untuk memastikan diagnosis, dokter mungkin juga melakukan tes darah dan rontgen dengan computerized tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI) pada kepala orang tersebut.
“Tetapi yang terbaik dan paling aman adalah ketika tes cairan serebrospinal, jika ditemukan bakteri, oh itu meningitis,” ujarnya.
Meski bisa didiagnosis dan diobati, penyakit yang bisa ditularkan oleh jamaah haji dari negara lain saat menunaikan ibadah haji ini juga bisa berakibat fatal jika tidak terdeteksi sejak dini, saran Dr. Menekankan.
Selain itu, karena meningitis menyerang selaput otak, ada kemungkinan gejala sisa, seperti stroke, masih dapat muncul bahkan setelah penyakit tersebut diobati.
Untuk itu, Dirga menganjurkan agar seluruh calon jamaah haji diberikan vaksinasi meningitis sebagai upaya perlindungan diri dan bukan sebagai kegiatan yang dilakukan sebelum meninggalkan tugas jamaah haji.
“Jadi kita tidak wajib melakukan vaksinasi, kita memahaminya untuk menjaga kesehatan kita. Tadi kita bicara meningitis, yang penting nyawa, karena menyangkut otak,” tegasnya.
Sekadar informasi, pemerintah Indonesia berencana memberikan vaksin meningitis secara gratis kepada mereka yang hendak menunaikan ibadah haji. Vaksin meningitis akan diberikan kepada jamaah selama proses visa.
Orang yang datang ke Arab Saudi dengan visa haji harus divaksinasi meningitis. Kewajiban ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dan perlindungan terhadap penyebaran penyakit.
Sebelumnya, Direktur Pusat Kesehatan Haji (Kapuskes) Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo telah mengimbau calon jemaah haji untuk mendapatkan vaksinasi meningitis sebelum berangkat haji.
“Meningitis adalah sesuatu yang melindungi kita ketika kita mendapatkan vaksinasi, artinya kita kebal terhadap penyakit tersebut karena jutaan orang dari seluruh dunia datang untuk menunaikan ibadah haji,” kata Liliek (Maret 2024). .