Ekonom: Kenaikan BI-Rate Belum Tentu Diikuti Kenaikan Bunga Kredit

iaminkuwait.com, JAKARTA – Kepala Ekonom Bank of Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan kenaikan suku bunga acuan atau BI-Rate tidak boleh dibarengi dengan inflasi suku bunga pinjaman atau suku bunga pinjaman.

BI-Rate mengalami kenaikan sebesar 275 bps (akumulasi sejak Agustus 2022), namun biaya pembiayaan modal kerja dan dana investasi hanya meningkat sebesar 40-70 bps, kata David dalam tanggapan tertulis di Jakarta, Rabu (24/4). ) /2024).

Selain itu, menurut David, suku bunga kredit konsumsi seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Mobil (KKB) sudah turun signifikan. Ia mengatakan CPR dan KCB mengalami penurunan sebesar 32 basis poin (bps) sejak Agustus 2022.

Meski demikian, David menilai ada banyak alasan bagi perbankan untuk menaikkan jumlah pinjaman, salah satunya adalah persaingan di industri ini. Menurutnya, persaingan industri perbankan saat ini sangat ketat di banyak sektor perkreditan.

BI resmi mengumumkan kenaikan BI-Rate sebesar 6,25 persen menjadi 25 bps. Keputusan kenaikan BI rate diambil dalam rapat Dewan Pengurus (RDG) yang digelar pada 23-24 April 2024.

Pada RDG BI sebelumnya pada 19-20 Maret 2024, BI mempertahankan suku bunga sebesar 6 persen.

David mengatakan, keputusan BI tersebut sesuai ekspektasi. BI tampaknya, kata dia, bersedia mendukung peningkatan tekanan nilai tukar rupee yang belakangan ini melemah.

“Manfaatnya setidaknya menjaga stabilitas dan ekspektasi inflasi,” kata David.

Seperti disebutkan sebelumnya, Gubernur BI Perry Wardgio, Rabu, mengatakan kebijakan kenaikan suku bunga dilakukan guna memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dalam menghadapi krisis dunia.

Selain itu, kenaikan suku bunga merupakan langkah proaktif dan berwawasan ke depan untuk memastikan inflasi tetap berada dalam kisaran target 2,5 dan di atas 1 persen pada tahun 2024 dan 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *