iaminkuwait.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat net aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik mencapai Rp4,4 triliun pada periode 6-7 tahun 2024.
Direktur Departemen Komunikasi BI Fadjar Mazardio di Jakarta, Rabu, mengatakan aliran masuk modal asing sebesar US$2,36 triliun berasal dari net inflow modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan net inflow modal asing ke pasar saham Rupiah. Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI) memiliki net inflow asing Rp3,58 triliun dengan modal Rp1,9 triliun.
Oleh karena itu, Fadjar mengatakan, sejak awal tahun 2024 hingga 7 Mei 2024, total neto aliran modal asing yang keluar dari pasar SBN sebesar Rp46,61 triliun, sedangkan neto aliran modal asing yang masuk dari pasar saham dan SRBI sebesar Rp3,83 triliun. Dia mengatakan masing-masing 3,83 triliun dolar telah habis. Rp31,43 triliun.
Selain itu, per 7 Mei 2024, premi risiko investasi atau premi credit default swap (CDS) lima tahun Indonesia sebesar 69,91bps, turun dibandingkan per 3 Mei 2024 sebesar 70,69bps.
Sementara itu, imbal hasil SBN Indonesia tenor 10 tahun naik menjadi 6,94%, sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang dikenal dengan US Treasury bond turun menjadi 4,46%.
Pada awal perdagangan Rabu (8/5), rupee diperdagangkan terhadap dolar AS. Dibuka pada 16.080, yaitu Rp per USD pada penutupan bisnis Selasa (7/5). Angka ini turun dari 16.040. Indeks dolar AS menguat menjadi 105,41 pada penutupan perdagangan Selasa (5 Juli).
Bank Indonesia terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah dan otoritas terkait serta menyesuaikan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.